TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satu bulan menjelang kongres Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) ke-XXI di Lampung, beberapa nama muncul ke permukaan sebagai kandidat kuat pengganti Ketua Umum IAI Nurul Falah Eddy Pariang.
Salah satunya adalah nama Jenderal BNN RI, Brigjen Pol Apt. Mufti Djusnir.
Majunya Mufti Djusnir sebagai Bakal Calon Ketua Umum IAI Periode 2022-2026 tidak hanya 'cek kosong' semata.
Baca juga: Masyarakat Farmasi Indonesia Sosialisasikan RUU Praktik Apoteker di Sulawesi Tengah
Dukungan riil dari IKA Farmasi Universitas Andalas, PD-PD IAI, PC-PC IAI dan berbagai perhimpunan apoteker bermunculan.
Baru-baru ini muncul dukungan dari PC-PC IAI di wilayah Sulawesi Tengah.
Dalam surat dukungan terebut, para ketua PC menyatakan, “bersama ini dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun menyatakan memberikan dukungan kepada Brigjend Pol (P) Drs. apt. Mufti Djusnir sebagai bakal calon Ketua Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia 2022 –2026.”
Ketua PC IAI Banggai, apt. Indra Pratama menyatakan bahwa apoteker sebagai sebuah profesi mandiri dibidang kesehatan perlu penguatan hukum yang lebih spesifik dalam bentuk Undang-Undang.
“Undang-Undang yang saya maksud adalah yang mengatur detail tentang Praktek Apoteker, bukan Undang-Undang Kefarmasian yang ruang lingkungnya terlalu luas," kata Indra.
“Olehnya saya, mewakili keluarga besar sejawat Apoteker Banggai, Sulawesi Tengah menyatakan mendukung sejawat Brigjend Pol (P) apt. Mufti Djusnir menjadi Bakal Calon Ketua PP IAI selanjutnya. Kami mengamati sepak terjang beliau selama beberapa tahun terakhir yang cukup intens memperjuangkan RUU Praktik Apoteker di DPR RI, juga melakukan sosialisasi ke daerahdaerah untuk memperkenalkan Undang-Undang ini kepada sejawat Apoteker dengan biaya mandiri,” tegas Indra.
Baca juga: Perusahaan Farmasi Kolaborasi dengan Universitas untuk Lakukan Edukasi Kesehatan ke 15.000 Apoteker
Senada dengan Indra, Ketua PC IAI Donggala, Apt. Rizal Wahyudin optimis jika apt. Mufti terpilih dalam kongres IAI mendatang.
“Kami berkeyakinan bila apt. Mufti terpilih menjadi Ketua PP IAI dan RUU Praktik Apoteker akan diperjuangkan maksimal, sehingga masa depan apoteker akan lebih baik,” terang Rizal.
"Kita tidak boleh lagi membeli kucing dalam karung. Saat ini Apoteker butuh Pemimpin yang memiliki track record baik, memiliki perhatian tulus terhadap anggota, tidak pernah berkonflik dan merugikan anggota," ujarnya menambahkan.
Sedangkan Ketua PC IAI Tolitoli, apt. drs. Bakri Idrus, menyatakan PC Tolitoli mendukung pak Mufti mencalonkan sebagai ketua PP karena menganggap beliau mampu menyuarakan aspirasi teman-teman PC se-Indonesia untuk memperjuangkan RUU Praktik Apoteker.
“Profesi Apoteker ada sebelum Indonesia merdeka, namun saat ini sepertinya profesi ini dianak tirikan bahkan didowngrade dari profesi kesehatan lainnya, kami butuh perlindungan," papar Idrus.