4. Apakah di Indonesia pernah ditemukan kasus Monkeypox?
Sampai saat ini belum ditemukan kasus monkeypox di Indonesia.
Baca juga: Perbedaan Cacar Monyet dengan Cacar Air, dari Penyebab hingga Cara Pencegahan
Baca juga: WHO Rilis Laporan 250 Kasus Cacar Monyet di 16 Negara, Indonesia Lakukan Pencegahan
5. Apakah Monkeypox dapat menular?
Monkeypox merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang ditularkan oleh virus ke manusia dari hewan seperti monyet dan hewan pengerat (rodent) melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yg terinfeksi, dan mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi (bush meat).
Penularan antar manusia melalui kontak dengan sekresi pernapasan, lesi kulit dari orang terinfeksi atau benda yang terkontaminasi.
Tenaga kesehatan, orang yang tinggal serumah dan kontak erat lain merupakan orang yang berisiko tinggi.
Penularan juga terjadi melalui plasenta dari ibu ke janin atau kontak selama persalinan.
Penularan seksual masih belum jelas sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan.
6. Bagaimana Monkeypox ditularkan?
Virus monkeypox dapat ditularkan ke manusia ketika ada kontak langsung dengan hewan terinfeksi (gigitan atau cakaran), pasien terkonfirmasi monkeypox, atau bahan yang terkontaminasi virus (termasuk pengolahan daging binatang liar).
Masuknya virus adalah melalui kulit yang rusak, saluran pernapasan, atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut).
Baca juga: Indonesia Waspadai Pelaku Perjalanan dari 11 Negara Endemik Cacar Monyet
Baca juga: 131 Kasus Cacar Monyet Dikonfirmasi di Luar Afrika, WHO: Tidak Mungkin Kasus Itu Bermutasi
7. Apa saja tanda dan gejala Monkeypox?
Masa inkubasi (interval dari infeksi sampai timbulnya gejala) monkeypox biasanya 6 – 16 hari, tetapi dapat berkisar dari 5 – 21 hari.
Gejala yang timbul diawali dengan demam, sakit kepala hebat, limfadenopati (pembengkakan kelenjar getah bening), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.