Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ATLANTA - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) telah menyebutkan sejumlah kelompok orang yang tidak diizinkan untuk menerima vaksin ACAM2000 yang diklaim dapat mencegah wabah virus cacar monyet (Monkeypox) dan cacar.
Kelompok tersebut meliputi wanita yang sedang hamil atau menyusui, orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau gangguan imun (immunocompromised), mereka yang memiliki kondisi kulit seperti eksim atau dermatitis atopik, serta orang yang menderita penyakit jantung.
Baca juga: Ini Alasan AS Tidak Pilih Vaksin ACAM2000 untuk Cegah Monkeypox
Hal itu karena vaksin ACAM2000 memiliki efek samping yang sangat serius bagi tubuh, khususnya mereka yang sedang berada dalam kondisi hamil hingga menderita penyakit penyerta (komorbid).
Dikutip dari laman CNBC, Minggu (5/6/2022), ACAM2000 menggunakan strain virus ringan dalam keluarga yang sama dengan Monkeypox dan Smallpox yang masih dapat bereplikasi.
Ini mengindikasikan bahwa ada risiko virus itu hidup dalam vaksin dan dapat menyebar ke dalam tubuh penggunanya maupun orang lain.
ACAM2000 diberikan menggunakan jarum bermata dua yang digoreskan ke lengan atas.
Baca juga: AS Disebut Punya Dua Jenis Vaksin Monkeypox, Jynneos dan ACAM2000
Lalu setelah jarum tersebut masuk, maka virus kemudian tumbuh menjadi infeksi lokal dalam bentuk lepuh.
Pasien pun berpotensi menyebarkan virus ini ke orang lain atau ke bagian lain dari tubuh jika mereka menggaruk lepuh tersebut.
Kemudian jika mereka menggosok mata, ini dapat mengakibatkan kerusakan pada penglihatan.
Baca juga: Nigeria Laporkan 21 Kasus Cacar Monyet di Tahun 2022, Satu Orang Meninggal
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS pun telah memperingatkan bahwa sangat penting bagi orang yang divaksinasi ACAM2000 untuk merawat titik vaksinasi mereka secara benar.
Sehingga mereka tidak menyebarkan virus itu ke orang lain atau bagian tubuh lainnya.
Ahli Imunologi di Oregon Health and Science University yang telah mempelajari Monkeypox, Mike Slifka mengatakan bahwa pada wanita hamil, virus dapat menyebar ke janin dan menyebabkan bayi terlahir mati.
"Sedangkan orang dengan sistem kekebalan yang lemah menghadapi risiko virus akan tumbuh tak terkendali dan menyebabkan infeksi yang berbahaya," kata Slifka.