TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini penjelasan mengenai apa itu Ulkus Dekubitus, lengkap beserta pencegahan dan cara pengobatannya.
Ulkus Dekubitus atau yang dikenal dengan luka akibat tekanan adalah luka pada kulit dan jaringan dibawahnya yang biasanya terjadi pada tonjolan tulang sebagai akibat dari adanya gaya gesek, peregangan kulit, dan tekanan.
Dilansir laman resmi RSU Harapan Ibu, tempat-tempat yang berisiko terkena Ulkus Dekubitus adalah kulit yang melapisi pantat, tulang ekor, tumit ataupun pinggang.
Tempat lain seperti siku, lutut, sendi pergelangan kaki dan bagian belakang bahu juga rentan terkena Ulkus Dekubitus.
Beberapa orang yang beresiko terkena Ulkus Dekubitus, yakni:
- Orang yang kekurangan energi dan protein, keadaan yang lembab, penyakit yang membuat aliran darah ke kulit berkurang.
- Orang yang tidak cukup minum, sehingga kulit kering.
- Kondisi medis seperti diabetes yang menyebabkan gangguan aliran darah ke kulit.
Baca juga: 4 Tahapan Ulkus Dekubitus atau Luka Tekan yang Dialami Laura Anna Sebelum Meninggal
Bagaimana Ulkus Dekubitus bisa terjadi?
Ulkus Dekubitus atau luka tekanan terjadi karena adanya penekanan jaringan lunak yang mengakibatkan terjadinya sumbatan pembuluh darah dibawah kulit, bisa total tersumbat atau sebagian saja.
Gaya gesek dan peregangan kulit juga bisa membuat luka dengan menarik pembuluh darah yang mendarahi kulit, sehingga kulit tidak mendapat nutrisi yang cukup.
Luka tekanan terjadi pada orang yang cenderung tiduran atau tidak bergerak dalam waktu lama.
Pasien penderita Ulkus Dekubitus dapat mengalami beberapa tahapan luka akibat tekanan, seperti berikut:
Tahap 1
Tahap pertama hanya meliputi lapisan kulit terluar saja.
Kulit masih utuh, luka tampak kemerahan dengan warna kulit putih atau berwarna lebih gelap pada orang dengan kulit gelap.
Kulit yang terkena dapat terasa lebih nyeri, lunak, panas atau terasa lebih dingin dibandingkan dengan kulit sekitarnya.
Tahap 2
Tahap kedua adalah luka terbuka.
Lapisan terluar kulit (epidermis) dan lapisan di bawah nya (dermis) mengalami kerusakan.
Kerusakan tersebut dapat berbentuk luka terbuka seperti kawah dangkal dengan ada cairan di dalamnya.
Tahap 3
Luka akibat tekanan ini berbentuk luka yang dalam, hilangnya kulit biasanya sampai lapisan lemak.
Luka dapat berbentuk seperti kawah.
Dasar luka dari luka bisa terdapat jaringan mati yang bewarna kekuningan.
Tahap 4
Luka dapat sampai kelihatan otot, tulang dan tendon.
Dasar luka berupa cairan kotor keruh dengan jaringan mati.
Baca juga: Mengenal Ulkus Dekubitus: Gejala, Faktor Risiko, Pencegahan hingga Pengobatan
Baca juga: Ketahui Gejala Utama Ramsay Hunt Syndrome, Penyakit yang Buat sebagian Wajah Justin Bieber Lumpuh
Komplikasi yang dapat terjadi pada pasien Ulkus Dekubitus
- Radang kulit atau selulitis: Infeksi dari kulit dan jaringan lunak. Tandanya yaitu area yang terkena bewarna kemerahan dan bengkak. Orang dengan gangguan saraf perasa tak merasakan nyeri pada area yang terkena.
- Infeksi tulang dan persendian: Infeksi dari luka tekanan dapat merembet ke tulang lunak dan jaringan. Infeksi tulang dapat mengurangi fungsi dari sendi dan anggota gerak.
- Kanker dapat muncul dari luka yang tak sembuh dalam waktu lama.
- Fistula urethra (terjadi lubang pada luka di kulit dengan saluran kemih).
- Anemia, karena peradangan kulit yang terjadi terus menerus.
Pencegahan
Pada pasien yang rentan terkena Ulkus Dekubitus perlu diperiksa ada tidaknya luka setiap hari.
Perawat pasien perlu memeriksa dari ujung kepala sampai dengan kaki, memperhatikan kulit di daerah tonjolan tulang.
1. Mengganti posisi pasien tiap 2 jam jika pasien tidak bisa bergerak sama sekali di tempat tidur.
Jangan memposisikan bed naik lebih dari 30 derajat ketika menaikkan kepala pasien.
2. Menggunakan alat bantu seperti bantal busa lunak untuk mengurangi tekanan pada kulit.
3. Menjaga kulit tetap bersih dan kering.
Bisa menggunakan bedak untuk kulit yang rentan terkena gesekan.
4. Kulit yang terlalu kering dapat diberi lotion pelembab.
5. Menjaga asupan makanan bergizi dan cukup minum.
6. Membantu pasien untuk berlatih menggerakkan tubuhnya, misalnya dengan mengganti posisi pantat yang terkena tekanan (kanan-kiri) saat duduk lama di kursi roda.
7. Membersihkan seksama setelah pasien kencing atau buang air besar.
Pengobatan
Pengobatan pasien Ulkus Dekubitus tergantung dari tingkat keparahan lukanya.
1. Membersihkan luka dan menempatkan dressing/perban untuk menutup luka.
2. Perawatan luka dengan mengganti dressing/perban secara teratur.
3. Mengurangi tekanan pada luka denggan cara mengubah posisi dan menggunakan papan pendukung.
4. Penggunaan antibiotik untuk pengobatan infeksi.
5. Pengobatan nyeri untuk meringankan gejala.
6. Pembedahan untuk membuang jaringan yang sudah mati dari luka.
7. Pengaturan gizi dan meningkatkan asupan cairan untuk penyembuhan yang lebih cepat.
Jika Anda mengalami demam, nanah mengalir dari luka, luka yang berbau busuk dan kemerahan pada luka bertambah, luka makin terasa panas dan makin bengkak, segera ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis secepatnya.
(Tribunnews.com/Latifah)