News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ketahui Terapi Imunoterapi Sebagai Terobosan Terbaru Mengobati Kanker

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Global Burden of Cancer Study (Globocan) 2020, menyatakan jika jumlah kasus baru kanker paru, kanker payudara dan kanker serviks di seluruh dunia mencapai lebih dari 5 juta.

Hasil uji klinis menunjukkan pengobatan imunoterapi dapat membantu menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker.

Serta mencegah kanker menyebar ke bagian tubuh lain dan membantu sistem kekebalan tubuh bekerja lebih baik dalam menghancurkan sel kanker.

Prof. Aru Sudoyo menjelaskan bahwa imunoterapi, memberikan manfaat angka harapan hidup dua kali lipat lebih panjang dibandingkan standar pengobatan kemoterapi saja.

Baca juga: Pola Hidup Sehat Seperti Ini yang Sebaiknya Dijalani Pasien Penderita Kanker Darah

Pasien kanker paru stadium lanjut dan memiliki ekspresi PD-L1 dengan nilai tertentu, yang diterapi dengan imunoterapi memiliki angka harapan hidup 5-tahun hingga 31,9 persen. 

Artinya, imunoterapi memberikan angka harapan hidup 5-tahun sebesar empat kali lebih tinggi dibandingkan standar pengobatan kemoterapi dan menurunkan angka resiko terjadinya efek samping berat (derajat 3 – 5) hingga 22 % .

Mengenai kanker payudara subtipe triple negative (TNBC), mulai tahun 2022 imunoterapi telah disetujui oleh Badan POM untuk terapi TNBC stadium lanjut. 

Data uji klinis menunjukan bahwa satu dari dua pasien kanker TNBC mendapatkan manfaat dari terapi kombinasi imunoterapi dan kemoterapi.

“Kombinasi imunoterapi dengan kemoterapi sebagai pengobatan lini pertama bagi pasien TNBC dengan tumor yang memiliki nilai ekspresi PD-L1 tertentu dapat mengurangi resiko kematian hingga 27 % dibandingkan dengan pemberian kemoterapi saja,” lanjut Prof. Aru Sudoyo

Mulai tahun 2022 di Indonesia, imunoterapi bagi pengobatan kanker serviks telah tersedia. Khususnya bagi pasien yang didiagnosis dengan kanker serviks stadium lanjut. 

Menurut Prof. Aru Sudoyo, imunoterapi telah tersedia di rumah sakit yang melayani pengobatan kanker. Namun, tidak semua jenis kanker paru, kanker payudara maupun kanker serviks dapat diterapi dengan imunoterapi. 

Pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk pengobatan terbaik sesuai kondisi masing-masing pasien.

Baca juga: Manfaat Donor Darah: Turunkan Risiko Penyakit Jantung dan Kanker

Di sisi lain, bulan Penyintas Kanker, MSD Indonesia bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) meluncurkan kampanye #HarapanBaru. 

Kampanye ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap tiga penyakit kanker terbesar di Indonesia, yaitu kanker paru, payudara dan serviks.

Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou mengungkapkan jika merasa terhormat memiliki kesempatan ini bersama dengan YKI, untuk meluncurkan kampanye edukasi mengenai kanker, berbagi #HarapanBaru. 

"Harapan adalah pendorong utama untuk menjaga semangat mempertahankan hidup dan keinginan untuk hidup," kata George.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini