TRIBUNNEWS.COM - Ketahui apa saja yang merupakan fakta atau mitos seputar mental health atau kesehatan mental.
Pelajari pula kebenaran di balik mitos kesehatan mental yang paling umum, seperti yang dikutip dari MentalHealth.gov.
Mitos: Masalah kesehatan mental tidak akan mempengaruhi saya
Fakta: Masalah kesehatan mental sebenarnya sangat umum.
Pada tahun 2020:
- Satu dari lima orang dewasa Amerika mengalami masalah kesehatan mental
Baca juga: 10 Alasan Mengapa Mental Health Sangat Penting: Dapat Pengaruhi Fisik hingga Kehidupan Sosial
- Satu dari 6 anak muda mengalami episode depresi berat
- Satu dari 20 orang Amerika hidup dengan penyakit mental yang serius, seperti skizofrenia, gangguan bipolar, atau depresi berat
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian di Amerika Serikat.
Faktanya, bunuh diri adalah penyebab kematian ke-2 untuk orang berusia 10-24 tahun.
Penyebab ini menyumbang hilangnya lebih dari 45.979 nyawa orang Amerika pada tahun 2020, hampir dua kali lipat jumlah nyawa yang hilang karena pembunuhan.
Mitos: Anak-anak tidak mengalami masalah kesehatan mental
Fakta: Anak-anak yang bahkan masih sangat kecil bisa saja menunjukkan tanda-tanda dini masalah kesehatan mental.
Masalah kesehatan mental ini seringkali dapat didiagnosis secara klinis, dan dapat menjadi produk interaksi faktor biologis, psikologis, dan sosial.
Setengah dari semua gangguan kesehatan mental menunjukkan tanda-tanda pertama sebelum seseorang berusia 14 tahun, dan tiga perempat dari gangguan kesehatan mental dimulai sebelum usia 24 tahun.
Sayangnya, hanya setengah dari anak-anak dan remaja dengan masalah kesehatan mental yang didiagnosis menerima perawatan yang mereka butuhkan.
Baca juga: Periksa Kesehatan Mental Melalui Cara Ini, Kenali Tanda-tanda Seseorang Terkena Gangguan Mental
Dukungan kesehatan mental sejak dini dapat membantu anak sebelum masalah mengganggu kebutuhan perkembangan lainnya.
Mitos: Orang dengan masalah kesehatan mental bersikap kasar dan tidak dapat diprediksi
Fakta: Sebagian besar orang dengan masalah kesehatan mental tidak lebih cenderung melakukan kekerasan daripada orang lain.
Kebanyakan orang dengan penyakit mental tidak melakukan kekerasan dan hanya 3 persen -5 persen dari tindakan kekerasan dapat dikaitkan dengan individu yang hidup dengan penyakit mental yang serius.
Faktanya, orang dengan penyakit mental yang parah, lebih dari 10 kali lebih mungkin menjadi korban kejahatan kekerasan daripada populasi umum.
Anda mungkin mengenal seseorang dengan masalah kesehatan mental dan bahkan tidak menyadarinya, karena banyak orang dengan masalah kesehatan mental adalah orang yang ada di sekitar kita yang sangat aktif dan produktif.
Mitos: Orang dengan kebutuhan kesehatan mental, bahkan saat mereka mengelola penyakit mentalnya, tidak dapat mentolerir stres
Fakta: Orang dengan masalah kesehatan mental sama produktifnya dengan karyawan lain.
Bos yang mempekerjakan orang dengan masalah kesehatan mental melaporkan kehadiran dan ketepatan waktu yang baik serta motivasi, pekerjaan yang baik, dan masa kerja yang setara dengan atau lebih besar dari karyawan lain.
Ketika karyawan dengan masalah kesehatan mental menerima perawatan yang efektif, hal itu dapat membuat:
- Total biaya medis yang lebih rendah
- Peningkatan produktivitas
- Ketidakhadiran yang lebih rendah
- Penurunan biaya disabilitas
Mitos: Kelemahan kepribadian atau ketidaksempurnaan karakter menyebabkan masalah kesehatan mental.
Orang dengan masalah kesehatan mental dapat keluar dari dari situasi itu jika mereka berusaha cukup keras.
Fakta: Masalah kesehatan mental tidak ada hubungannya dengan malas atau lemah dan banyak orang membutuhkan bantuan untuk menjadi lebih baik.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental, termasuk:
- Faktor biologis, seperti genetik, penyakit fisik, cedera, atau kimia otak
- Pengalaman hidup, seperti trauma atau riwayat pelecehan
- Riwayat keluarga dengan masalah kesehatan mental
- Orang dengan masalah kesehatan mental bisa menjadi lebih baik dan banyak yang sembuh total.
Mitos: Tidak ada harapan bagi orang dengan masalah kesehatan mental.
Begitu seorang teman atau anggota keluarga mengalami masalah kesehatan mental, dia tidak akan pernah pulih.
Fakta: Studi menunjukkan bahwa orang dengan masalah kesehatan mental dapat menjadi lebih baik dan banyak yang sembuh total.
Pemulihan mengacu pada proses di mana orang dapat hidup, bekerja, belajar, dan berpartisipasi penuh dalam lingkungan mereka.
Kini ada lebih banyak perawatan, layanan, dan sistem dukungan komunitas daripada sebelumnya, dan semuanya dapat berhasil.
Mitos: Terapi dan bantuan mandiri hanya membuang-buang waktu. Mengapa repot-repot ketika orang yang mengalami masalah kesehaan mental bisa minum obat?
Fakta: Perawatan untuk masalah kesehatan mental bervariasi tergantung pada individu dan dapat mencakup pengobatan, terapi, atau keduanya.
Banyak individu bekerja dengan sistem pendukung selama proses penyembuhan dan pemulihan.
Mitos: Saya tidak bisa melakukan apa pun untuk orang dengan masalah kesehatan mental.
Fakta: Teman dan orang yang dicintai dapat membuat perbedaan besar.
Pada tahun 2020, hanya 20 persen orang dewasa yang menerima perawatan kesehatan mental dalam satu tahun terakhir, termasuk 10 % yang menerima konseling atau terapi dari seorang profesional.
Teman dan keluarga dapat menjadi pengaruh penting untuk membantu seseorang mendapatkan perawatan dan layanan yang mereka butuhkan dengan:
- Menghubungi dan memberi tahu mereka bahwa Anda siap membantu
- Membantu mereka mengakses layanan kesehatan mental
- Belajar dan berbagi fakta tentang kesehatan mental, terutama jika Anda mendengar sesuatu yang tidak benar
- Memperlakukan mereka dengan hormat, sama seperti Anda memperlakukan orang lain
- Menolak untuk mendefinisikan mereka dengan diagnosis mereka atau menggunakan label seperti "gila"
Mitos: Pencegahan tidak berhasil. Tidak mungkin untuk mencegah penyakit mental.
Fakta: Pencegahan gangguan mental, emosional, dan perilaku berfokus pada penanganan faktor risiko yang diketahui seperti paparan trauma yang dapat memengaruhi kemungkinan anak, remaja, dan dewasa muda akan mengalami masalah kesehatan mental.
Mempromosikan kesejahteraan sosial-emosional anak-anak dan remaja mengarah pada:
- Produktivitas keseluruhan yang lebih tinggi
- Hasil pendidikan yang lebih baik
- Tingkat kejahatan yang lebih rendah
- Ekonomi yang lebih kuat
- Biaya perawatan kesehatan yang lebih rendah
- Peningkatan kualitas hidup
- Meningkatkan umur
- Kehidupan keluarga yang lebih baik
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)