Kekuatan otot juga bisa ditingkatkan, demikian pula dengan pengurangan bobot tubuh. Jika orang berjalan 10.000 langkah setiap harinya sama dengan berlatih di fitness centre, apalagi jika berjalan dengan kondisi mendaki, kemungkinan mendapat cedera lebih kecil.
Efek positif bagi pankreas
Menurut studi, ternyata berjalan kaki efek positifnya bagi pankreas lebih besar daripada jika orang berlari. Menurut studi, sekelompok orang yang berjalan kaki dalam enam bulan menunjukkan peningkatan daya tahan terhadap glukosa enam kali lipat dibanding mereka yang berlari.
Mencegah Diabetes
Dengan membiasakan berjalan kaki sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).
Kasus diabetes dapat diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.
Menurunkan Risiko Terkena Stroke
Pada penderita stroke manfaat jalan kaki belum senyata pasien serangan jantung koroner, namun beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembiraka, dimana jaman dulu dimana nenek moyang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.
Menekan Risiko Serangan Jantung.
Otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras dari pembuluh koroner agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu.
Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) akan meningkat dengan berjalan kaki. Berjalan kaki tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi setengahnya
Berat badan stabil