TRIBUNNEWS.COM - Ringworm adalah kurap yang dikenal sebagai dermatofitosis, infeksi dermatofit, atau tinea.
Ringworm termasuk infeksi jamur pada kulit yang menyebabkan ruam.
Infeksi ini menyebabkan bentuk gangguan kulit (lesi) menyerupai cacing berbentuk cincin, itulah sebabnya ia dinamakan Ringworm.
Ringworm biasanya khusus digunakan untuk menggambarkan tinea corporis (kurap tubuh) atau tinea capitis (kurap kulit kepala).
Kadang-kadang, istilah Ringworm juga digunakan untuk menggambarkan infeksi tinea di lokasi lain, seperti tinea cruris (kurap selangkangan).
Infeksi Ringworm dapat menyerang manusia dan hewan, misalnya kucing, dikutip dari Healthline dan Mayoclinic.
Baca juga: 7 Manfaat Ketumbar Bagi Kesehatan Tubuh, Dapat Atasi Peradangan Kulit hingga Jaga Kesehatan Jantung
Gejala Ringworm
Gejala awalnya muncul sebagai bercak yang berubah warna, seringkali bersisik di daerah yang terkena.
Bercak ini biasanya tampak merah pada kulit yang lebih terang atau coklat keabu-abuan pada kulit yang lebih gelap.
Kurap sering menyebar melalui kontak kulit langsung dengan orang atau hewan yang terinfeksi.
Kurap ringan dapat diobati dengan obat antijamur yang dioleskan ke kulit.
Untuk infeksi yang lebih parah, penderita mungkin perlu minum pil antijamur selama beberapa minggu.
Kurap dapat menyebar dari daerah yang terkena ke bagian lain dari tubuh, seperti kaki, tangan, kuku, selangkangan, dan jenggot.
Baca juga: Apa Bahaya Merkuri bagi Kulit Wajah? Ini Penjelasan, Gejala dan Cara Mengatasi jika Terkena Merkuri
Gejala bervariasi tergantung di mana infeksi terjadi, di antaranya: