News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Udara di DKI Jakarta Tidak Sehat, Olahraga Outdoor Pagi Hari Tidak Dianjurkan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masih tingginya tingkat mobilitas Masyarakat Jakarta di masa PPKM Darurat, penting bagi pemerintah untuk mendorong penggunaan BBM RON tinggi, yang bermanfaat dalam memperbaiki kualitas udara serta menjaga imunitas tubuh.Udara di DKI Jakarta Tidak Sehat, Olahraga Outdoor Pagi Hari Tidak Dianjurkan

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Penelitian Nafas Indonesia menunjukan 75 persen orang berasumsi bahwa pagi hari merupakan waktu olahraga yang baik.

Kondisi ini karena udara pagi diyakini lebih sehat ketimbang siang dan sore.

Baca juga: Dampak Polusi Udara terhadap Kesehatan hingga Tips Agar Terhindar dari Penyakit Akibat Polusi Udara

Benarkah demikian?

Co-founder Nafas Indonesia Piotr Jakubowski menyatakan, bahwa polusi udara paling tinggi bisa di pagi hari.

"Ini ada kaitannya dengan atmosfer juga. Ini terjadi di semua kota urban, bukan cuma di Jakarta," kata Piotr Jakubowski dalam kegiatan kelas jurnalis di hotel kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2022).

Menurut data Nafas Indonesia, waktu yang ideal untuk melakukan olahraga mulai pukul 14.00 hingga 17.00 WIB.

Piotr menuturkan, kualitas udara mengalami perbaikan mulai jam 11 siang hingga mengalami puncaknya di jam 3 sore.

"Kita bukan ingin menyuruh orang berhenti melakukan gaya hidup sehat, justru data ini agar orang memahami pentingnya kualitas udara sehingga dia bisa memilih kapan waktu terbaik berolahraga," sambung Piotr.

Baca juga: 5 Manfaat Olahraga Kardio untuk Kesehatan, Bisa Menurunkan Tekanan Darah hingga Berat Badan

Diketahui sepanjang bulan Juni lalu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis kondisi udara di Jakarta dan sekitarnya tidak sehat, dengan konsentrasi PM2.5.

Co-founder Nafas Indonesia Piotr Jakubowski (istimewa)

PM2.5 merupakan ancaman terbesar kesehatan global.

Hal ini dikarenakan, PM2.5 merupakan salah satu polutan udara dalam wujud partikel dengan ukuran yang sangat kecil, yaitu tidak lebih dari 2,5 µm (mikrometer).

Artinya lebih kecil dari sel darah merah, tidak bisa disaring oleh tubuh manusia, serta mampu memasuki sistem peredaran darah.

"Kenapa PM2.5 berbahaya bagi tubuh kita? Karena badan manusia tidak bisa memfilter polutan ini dan terperangkap di paru-paru," ungkap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini