News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Lesi Otak: Pengertian, Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - Lesi otak adalah area cedera atau penyakit di dalam otak. Berikut adalah penyebab lesi otak, disertai gejala dan pengobatannya.

TRIBUNNEWS.COM - Lesi adalah area jaringan yang telah rusak karena cedera atau penyakit.

Jadi, lesi otak adalah area cedera atau penyakit di dalam otak.

Pada pemindaian computerized tomography (CT) atau magnetic resonance imaging (MRI), lesi otak muncul sebagai bintik gelap atau terang yang tidak terlihat seperti jaringan otak normal, dikutip dari Mayo Clinic.

Biasanya, lesi otak adalah temuan insidental yang tidak terkait dengan kondisi atau gejala yang mengarah pada tes pencitraan.

Lesi otak mungkin melibatkan area kecil hingga besar di otak Anda, dan tingkat keparahan kondisi yang mendasarinya dapat berkisar dari yang relatif kecil hingga mengancam jiwa.

Penyebab Lesi Otak

Baca juga: Manfaat Kacang Kenari untuk Kesehatan, Tingkatkan Kesehatan Otak hingga Membantu Lawan Kanker

Lesi otak dapat disebabkan oleh cedera, infeksi, paparan bahan kimia tertentu, masalah dengan sistem kekebalan tubuh, dan banyak lagi.

Biasanya, penyebabnya tidak diketahui.

Mengutip Cleve and Clinic, lesi otak dapat disebabkan oleh banyak pemicu yang berbeda, misalnya:

Baca juga: Waspada! Sakit Kepala Ternyata Pertanda Tumor Otak, Berikut Gejalanya

1. Penuaan

2. Riwayat keluarga dengan lesi otak.

3. Kondisi pembuluh darah, seperti stroke, tekanan darah tinggi, dan aneurisma arteri serebral

4. Trauma pada otak , yang dapat menyebabkan pendarahan internal.

5. Infeksi, kuman atau bakteri berbahaya di otak.

6. Tumor yang dimulai di otak (tumor primer) atau menyebar ke sana (metastasis) melalui pembuluh darah atau limfatik

7. Penyakit autoimun , seperti lupus dan multiple sclerosis. Ini terjadi ketika antibodi tubuh mulai menyerang jaringan tubuh sendiri, seperti jaringan di otak.

8. Plak, atau kelebihan protein abnormal yang menumpuk di jaringan otak atau di pembuluh darah, memperlambat suplai darah ke otak, seperti yang terlihat pada arteri yang tersumbat.

9 Paparan radiasi atau bahan kimia tertentu yang meningkatkan kemungkinan tumor dan lesi di otak

10. Racun, seperti alkohol atau asap rokok dalam jumlah berlebihan, di dalam tubuh.

11. Pola makan yang buruk, terutama makan makanan dengan lemak dan kolesterol berlebih

Baca juga: Kondisi Sarwendah Usai Operasi Kista, Bagaimana dengan Masalah di Batang Otak?

Gejala Lesi Otak

Pada awalnya, lesi otak mungkin tidak menimbulkan gejala apapun.

Saat lesi memburuk seiring waktu, gejalanya menjadi lebih terlihat.

Gejala lesi otak bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, dan ukuran lesi.

Mengutip WebMD, gejala umum untuk beberapa jenis lesi otak meliputi:

- Sakit kepala

- Sakit leher atau kaku

- Mual, muntah, dan kurang nafsu makan

- Perubahan penglihatan atau sakit mata

- Perubahan suasana hati, kepribadian, perilaku, kemampuan mental, dan konsentrasi

- Kehilangan memori atau kebingungan

- Kejang

- Demam

- Kesulitan bergerak

Baca juga: Tak Hanya Idap Kista, Ruben Onsu Sebut Sarwendah Derita Penyakit Langka di Batang Otak

Pengobatan Lesi Otak

Tujuan pengobatan mungkin untuk memberikan penyembuhan, meredakan gejala, atau meningkatkan kualitas atau panjang hidup. Pendekatan umum untuk mengobati lesi otak meliputi:

- "Tunggu dan lihat;" jika lesi tidak menimbulkan masalah dan tidak berkembang, Anda mungkin hanya perlu pemeriksaan berkala.

- Operasi pengangkatan lesi, jika memungkinkan; teknik bedah baru memungkinkan untuk menghilangkan bahkan lesi yang sulit dijangkau.

- Kemoterapi dan terapi radiasi untuk lesi yang bersifat kanker

- Obat untuk melawan infeksi, seperti antibiotik atau obat antimikroba lainnya

- Obat untuk menenangkan sistem kekebalan tubuh atau sebaliknya mengubah respons sistem kekebalan tubuh

- Obat atau terapi lain untuk meredakan gejala yang berhubungan dengan lesi otak

(Tribunnews.com, Widya)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini