News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cegah Kanker Prostat, Ketahui Frekuensi Ideal Berhubungan Intim dengan Pasangan

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pasangan romantis

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banyak orang menyakini sering berhubungan intim atau berhubungan seks dapat mencegah kanker prostat. 

Bahkan ada penelitian yang menyebut berhubungan seks 21 kali dalam sebulan dapat mencegah 30 persen terkena kanker tersebut.

Merespons hal ini Dokter Spesialis Urologi yang berpratik di RS Bunda Jakarta dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, SpU (K), PhD, mengatakan, penelitian itu belum bisa diyakini 100 persen.

Pasalnya, masih memerlukan pembuktian ilmiah dengan subyek yang lebih banyak.

"Kalau kita bilang hati-hati, karena belum ada penelitian kausalitas karena itu hanya dikumpulkan orang, dicoba dibuatlah analisis itu bisa saja," kata dia dalam kegiatan virtual, Kamis (1/9/2022).

Namun berkaca dari kamar pratiknya, dokter Agus mengatakan, ada seorang pasien berobat peradangan prostat karena lebih dari 21 kali berhubungan seks dalam sebulan.

Baca juga: Hampir Mirip Kanker Prostat, Kenali Gejala Pembesaran Prostat Jinak dan Cara Mencegahnya

"Hubungan seks 21 kali sebulan tidak sehat. Malah ada pasien saya yang lebih dari 21 kali datang karena keluhan peradangan prostat. Maka logikanya semakin sering bisa cegah kanker prostt tidak bisa seperti itu," ujar dokter Agus.

Ia menyarankan bagi pasangan suami istri untuk melakukan hubungan seksual secara rutin yakni 1-2 kali dalam seminggu.

"Jadi enggak tiap hari. Idealnya itu berhubungan seksual yang disebut rutin, 1-2 kali dalam seminggu," kata dia.

Selain itu menjaga gaya hidup dengan makan bergizi seimbang, rajin berolahraga, diet yang benar, juga manajemen stres yang baik.

"Serta kebiasaan medical check up yang lengkap. Sehingga jika terdeteksi dini, maka penangangannya juga lebih cepat dan tidak berlanjut sampai ke stadium yang lebih parah," ungkap dokter Agus.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini