TRIBUNNEWS.COM - Wabah virus mematikan baru yang disebut pneumonia misterius mulai menyebar di Argentina.
Empat orang meninggal pekan ini akibat kasus misterius pneumonia.
Keempat orang meninggal di sebuah klinik di kota San Miguel de Tucuman, Argentina.
Pejabat kesehatan mengkonfirmasi bahwa mereka adalah korban penyakit Legionnaire.
Dilansir DW, Menteri Kesehatan Carla Vizzotti mengatakan bahwa penyakit itu telah diidentifikasi sebagai penyebab utama pneumonia ganda dalam kasus kematian baru-baru ini.
Pasien menderita demam tinggi, sakit disekujur tubuh, dan kesulitan bernapas.
Baca juga: Kemenkes: Penyakit Legionnare Pernah Ada di Indonesia 1996 Silam, Pertama Kali Ditemukan di Bali
Bakteri Legionella menyebabkan gejala mulai dari flu hingga infeksi paru-paru yang parah dan pneumonia pada manusia.
Kementerian Kesehatan setempat mengatakan semua pasien termasuk dalam kelompok risiko.
Mereka termasuk perokok dan orang-orang dengan riwayat penyakit pernapasan, obesitas, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Lantas, apa itu Legionnaire?
Penyakit legiuner adalah bentuk pneumonia yang parah.
Pasien mengalami peradangan paru-paru yang biasanya disebabkan oleh infeksi.
Mengutip Mayo Clinic, penyakit Legionnaire disebabkan oleh bakteri yang dikenal sebagai legionella.
Kebanyakan orang dapat tertular penyakit Legionnaire dengan menghirup bakteri dari air atau tanah.
Orang dewasa yang lebih tua, perokok dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah sangat rentan terhadap penyakit Legionnaire.
Bakteri legionella juga menyebabkan demam Pontiac, penyakit yang lebih ringan menyerupai flu.
Demam Pontiac biasanya sembuh dengan sendirinya, tetapi penyakit Legionnaire yang tidak diobati bisa berakibat fatal.
Meskipun pengobatan segera dengan antibiotik biasanya menyembuhkan penyakit Legionnaire, beberapa orang terus mengalami masalah setelah pengobatan.
Gejala Legionnaire
Penyakit Legionnaire biasanya berkembang dua sampai 10 hari setelah terpapar bakteri legionella.
Ini sering dimulai dengan tanda dan gejala berikut:
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Demam yang mungkin 40 C atau lebih tinggi
Pada hari kedua atau ketiga, akan mengembangkan tanda dan gejala lain yang dapat - mencakup:
- Batuk, yang mungkin mengeluarkan lendir dan terkadang darah
- Sesak napas
- Sakit dada
- Gejala gastrointestinal, seperti mual, muntah, dan diare
- Kebingungan atau perubahan mental lainnya.
Meskipun penyakit Legionnaire terutama mempengaruhi paru-paru, kadang-kadang dapat menyebabkan infeksi pada luka dan bagian tubuh lainnya, termasuk jantung.
Bentuk ringan penyakit Legionnaire, dikenal sebagai demam Pontiac yang dapat menyebabkan demam, menggigil, sakit kepala, dan nyeri otot.
Demam Pontiac tidak menginfeksi paru-paru dan gejalanya biasanya hilang dalam dua hingga lima hari.
Penyebab Legionnaire
Bakteri Legionella pneumophila bertanggung jawab atas sebagian besar kasus penyakit Legionnaire.
Di luar ruangan, bakteri legionella bertahan hidup di tanah dan air, tetapi jarang menyebabkan infeksi.
Namun, bakteri legionella dapat berkembang biak dalam sistem air yang dibuat oleh manusia, seperti AC.
Baca juga: Hemorrhoid, Penyakit Wasir yang Kerap Dipandang Aib: Lakukan Deteksi Sejak Dini
Meskipun penyakit Legionnaire dapat ditularkan dari pipa ledeng rumah, sebagian besar wabah terjadi di gedung-gedung besar, mungkin karena sistem yang kompleks memungkinkan bakteri untuk tumbuh dan menyebar dengan lebih mudah.
Juga, unit AC rumah dan mobil tidak menggunakan air untuk pendinginan.
Kebanyakan orang terinfeksi ketika mereka menghirup tetesan air mikroskopis yang mengandung bakteri legionella.
Ini mungkin dari semprotan dari pancuran, keran atau pusaran air, atau air dari sistem ventilasi di gedung besar.
Wabah ini dikaitkan dengan:
- Bak mandi
- Menara pendingin dalam sistem pendingin udara
- Tangki air panas dan pemanas
- Air mancur dekoratif
- Kolam renang
- Kolam bersalin
- Air minum
- Tanah.
(Tribunnews.com/Yurika)