Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sebagian orangtua kerap salah kaprah saat memberikan makanan pendamping ASI (MPASI) pada si kecil.
Misalnya, lebih mengutamakan sayur ketimbang protein hewan dan lemak. Padahal, protein hewan dan lemak penting cegah stunting.
Baca juga: Memaksa Anak Makan Dapat Timbulkan Rasa Trauma: Ini Saran Dokter Terkait Pemberian MPASI
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Ibu dan Anak Brawijaya Antasari,dr. Reza Abdussalam, Sp.A. Menurut dr Reza, ada beberapa komposisi MPASI yang perlu diperhatikan oleh orangtua.
Pertama, harus ada karbohidrat dengan komposisi 35-60 persen. Artinya, per satu kali makan makan, untuk usia 6 bulan kebutuhan karbohidrat tercukupi hanya dengan setengah potong kentang.
Karbohidrat berguna sebagai energi bagi anak untuk beraktivitas.
Komponen kedua yang sangat dibutuhkan adalah protein hewani. Sejauh ini, menurut dr Reza konsumsi protein hewani anak di Indonesia sangatlah lemah.
"Padahal, protein hewani kalau bisa digunakan, dapat mencegah namanya kondisi mal nutrisi atau stunting,"ungkapnya dalam acara Mothercare, kolaborasi BEABA dan Modern Parent di Jakarta Barat, Rabu (15/9/2022).
Baca juga: Cara Pemberian MPASI yang Aman dan Benar untuk Cegah Stunting
Komposisi protein pada bayi bisa 10-15 persen. Orangtua bisa memenuhi kebutuhan protein hewani hanya dengan satu butir telur untuk usia 6-8 bulan.
Komposisi ketiga yang tidak boleh dilupakan adalah lemak. Dr Reza mengingatkan pada orangtua untuk jangan berpikir jika lemak 'jahat'.
"Kalau pada orang dewasa mungkin iya. Tapi pada orang anak, lemak adalah sebagai tambahan kalori. Kalau karbohidrat berkurang, bisa pergunakanan dari lemak," kata dr Reza menambahkan.
Baca juga: Alasan Menu Protein Hewani Wajib Diberikan saat MPASI
Bahkan 1 gram lemak setara 9 kalori dibandingkan dengan karbohidrat yaitu hanya 4 kalori. Orangtua bisa mencukupi kebutuhan lemak hanya dengan satu sendok teh dari minyak kelapa per satu kali makan.
Orangtua pun jangan ragu memberikan lemak pada anak. Di sisi lain, dr Reza mengingatkan untuk jangan memberikan buah dan sayur berlebihan.
"Karena serat kalau berlebih akan menganggu penyerapan nutrisi. Makanya, pemberian sayur hanya bersifat perkenalan. Bukan makanan utama," pungkasnya.