Ketika hamil, pertumbuhan otak seorang anak manusia sangat pesat. Tak hanya otak, perkembangan organ penting janin yang lain juga berlangsung, seperti jantung, hati, ginjal. Pertumbuhannya pun terus berjalan seiring dengan pertambahan berat dan panjang badannya.
Semua proses ini nyatanya memang harus dimaksimalkan selama kehamilan, karena pada saat dilahirkan, sebagian besar perubahan akan menetap atau selesai, kecuali beberapa fungsi, seperti perkembangan otak dan imunitas yang masih akan terus berlanjut hingga usia 2 tahun.
Memaksimalkan pemberian nutrisi di periode emas, secara singkat dapat ditempuh melalui cara Ibu mengonsumsi makanan beraneka ragam selama hamil dan menyusui.
Melakukan Inisiasi Menyusui Dini segera setelah kelahiran bayi, lalu dilanjutkan dengan pemberian hanya ASI di 6 bulan pertama kehidupan bayi. Lalu memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) secara bertahap pada usia 6 bulan dengan tetap memberikan ASI. Serta menimbang berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala bayi secara rutin setiap bulan.
3. Stimulasi untuk Mendukung Nutrisi
Selain gizi yang optimal, stimulasi di usia dini juga tak bisa diremehkan. Pasalnya, otak si Kecil tak akan berkembang tanpa adanya rangsangan bahasa, sosial, emosional, sensorik, dan motorik dari orang tua dan lingkungan di sekitar.
Struktur otak memang sudah terbentuk sejak dalam kandungan. Namun, fungsi otak sangat ditentukan dari bagaimana stimulasi yang diperolehnya sejak dini.
Stimulasi berperan menumbuhkan serabut-serabut saraf antar sel-sel otak. Semakin rapat dan panjang serbut otak, anak semakin cerdas. Stimulasi pertumbuhan dan perkembangan harus dilakukan sesuai tahapan usianya.
Jutaan neuron dalam otak dihubungkan oleh sinapsis atau serabut saraf yang berfungsi sebagai pengantar informasi antar sel-sel otak (neuron). Saat bayi beradaptasi dengan hal-hal di sekitarnya, saat itulah sinapsis baru di otak membawa pengetahuan baru. Bahkan, faktanya otak seorang bayi baru lahir mengembangkan 2-3 juta sinapsis per detik.
Jika sinapsis tersebut dilatih, pengetahuan akan bertahan di otak bayi. Sebaliknya, jika tidak dilatih maka pengetahuan dapat menghilang. Bisa dikatakan, kecerdasan yang dimiliki anak bergantung pada bagaimana stimulasi yang didapat. Jika tidak mendapat stimulasi, tentunya perkembangan akan jadi lebih lambat.
4. Memproteksi Anak dengan Imunisasi
Pertumbuhan seorang anak tentu tak akan optimal apabila tidak didukung oleh tubuh yang sehat.
Sementara, imunitas tubuh sebagai garda terdepan untuk menangkal bakteri dan virus penyebab penyakit, belum sepenuhnya lengkap saat anak masih bayi.
Padahal, setiap hari sejak si Kecil dilahirkan, ia terpapar banyak sekali kuman yang membahayakan kesehatan dan keselamatannya. Di sinilah pemberian imunisasi lengkap sangat dibutuhkan.
Imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan. Imunisasi rutin lengkap yang diwajibkan diberikan kepada bayi di 1000 Hari Pertama Kehidupannya.
5.Lingkungan Sehat