Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sikat gigi yang benar penting untuk menjaga kesehatan.
Menyikat gigi sudah menjadi keharusan bagi setiap orang, baik dewasa maupun anak-anak.
Baca juga: Ivan Gunawan Akui Selalu Bawa Sikat Gigi saat Pergi hingga Beberkan Pola Makan Sehat yang Diterapkan
Idealnya menyikat gigi disarankan dua kali sehari yaitu pagi hari setelah sarapan dan malam sebelum tidur.
Namun ada saja orang yang lebih dari dua kali menyikat giginya.
Apakah kebiasaan ini baik atau justru buruk?
Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri, MSc, mengatakan, tidak menjadi persoalan jika orang lebih dari dua kali menyikat giginya.
Terlebih, jika orang tersebut gemar makan manis seperti permen dan gula.
Baca juga: Demi Kesehatan, Begini Cara Membersihkan Sikat Gigi setelah Digunakan
"Karena coklat dan gula ini menempel di gigi, lengket banget. Jadi kalau yang sering makan manis, boleh saja sikat gigi lebih dari dua kali," kata dia ditemui disela-sela acara Pepsodent di Gelora Bung Karno beberapa waktu lalu.
Namun ia mengingatkan, jika makanan sehari-sehari yang dikonsumsi tidak banyak mengandung gula dan manis, maka sikat gigi cukup disarankan dua sampai tiga kali dalam sehari.
"Tapi kalau dia makan biasa cukup dua itu saja cukup bagus atau tiga kali ya," tuturnya.
Ada efek buruk yang dirasakan jika terlalu sering menyikat gigi, karena akan mengikis enamel dan email gigi.
Enamel dan email gigi adalah lapisan terluar gigi berwarna putih yang bisa dilihat oleh mata.
Baca juga: Lama Durasi Sikat Gigi yang Dianjurkan
"Nanti abrasi, timbullah kemudian gigi sensitif saat minum atau makan dingin dan panas. Jadi cukup dua kali sehari dengan teknik sikat gigi yang benar," kata drg Usman.
Serta jangan lupa menggunakan pasta gigi berfluoride untuk mencegah gigi berlubang.
Dijelaskan dalam sesi Talkshow, drg Usman mengungkap berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, masyarakat sudah melakukan sikat gigi sebanyak 94,7 persen. Namun baru 2,8 persen yang melakukan sikat gigi dengan benar.
"Sebanyak 94,7 persen jumlah masyarakat Indonesia yang sikat gigi. Tapi hanya ada 2,8 persen yang melakukan dengan benar atau tepat," tutur drg Usman.