News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Muncul Wacana Pelabelan, Benarkah BPA Dalam Air Minum Dalam kemasan Berbahaya?

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi kemasan AMDK galon. BPA pada AMDK berpotensi memunculkan berbahaya untuk kesehatan. Benarkah kabar ini?

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Akhir-akhir ini muncul wacana Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melabeli berpotensi mengandung Bisfenol A (BPA) pada air minum dalam kemasan (AMDK).

Alasannya BPA pada AMDK berpotensi memunculkan berbahaya untuk kesehatan. Benarkah kabar ini?

Baca juga: Galon di 6 Daerah Terpapar BPA, BPOM Medan Sebut Ada Penanganan yang Salah di Lapangan

Menteri Kesehatan (Menkes), Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, praktisi kesehatan, pakar pangan dan kimia mengungkapkan fakta berbeda.

Menkes Budi Gunadi Sadikin sendiri menegaskan bahwa air minum dalam kemasan aman untuk digunakan, baik oleh anak-anak dan ibu hamil.

Menurutnya, isu-isu seputar bahaya penggunaan air kemasan yang dihembuskan pihak-pihak tertentu adalah hoax.

“Aman (air kemasan galon guna ulang). Itu (isu bahaya air kemasan) hoax,” tegasnya pada keterangan resmi, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: IDI dan IDAI Sejalan dengan Data WHO: Kemasan Plastik BPA Bisa Picu Kanker

Lantas adakah pengaruh air minum dalam kemasan yang diisukan bisa menyebabkan infertilitas terhadap penurunan laju pertumbuhan penduduk?

Kepala BPS Margo Yuwono, mengatakan belum ada data mengenai hal itu.

“BPS belum pernah melakukan kajian mengenai dampak makanan dan minuman terhadap tingkat fertilitas manusia,” kata Margo.

Di sisi lain, Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat, Dr (HC) dr. Hasto Wardoyo, SpOG mengatakan diperlukan penelitian antar center.

Ilustrasi pelabelan BPA pada AMDK. (Shutterstock)

Tujuan untuk membuktikan apakah air minum dalam kemasan itu bisa menyebabkan infertilitas atau gangguan kesuburan pada sistem reproduksi pria dan wanita.

Jika baru info awal dan belum berbasis bukti yang level of evidence-nya kuat, menurutnya perlu berhati-hati untuk menyampaikannya ke publik.

Baca juga: Air Galon Isi Ulang Palsu Marak Ditemukan, Ini Saran YLKI untuk Masyarakat dan Produsen AMDK

“Itu masih butuh riset multi center saya kira agar menjadi bukti yang kuat,” kata dr Hasto.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini