Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA --Viral minuman kekinian Es Teh Indonesia yang mengandung gula tinggi turut direspon Badan POM (BPOM).

Kepala Badan POM (BPOM), Penny K. Lukito menegaskan, pihaknya tidak turut mengawasi sajian tersebut.

Pasalnya, produk Es Teh Indonesia termasuk dalam kategori Pangan Siap Saji.

Baca juga: Nagita Slavina Terseret Somasi Es Teh Indonesia, Istri Raffi Ahmad Diserbu, Netizen Minta Hal Ini

Sehingga, pengawasan terhadap pemberian informasi kandungan gula, garam, lemak (GGL) serta pesan kesehatan PSS dilakukan oleh Dinkes Provinsi/ Dinkes Kab/Kota.

"Jadi pengawasan ada di dinas kesehatan ya," ungkap dia di gedung DPR, Rabu (28/9/2022).

Perempuan berhijab ini menjelaskan, secara umum setiap produk makanan dan minuman wajib mencantumkan informasi gizi secara lengkap, termasuk kandungan gula, garam, maupun lemak.

Baca juga: BPOM Buka Suara Setelah Es Teh Indonesia Somasi Pelanggan karena Minuman Kemanisan

Namun dalam hal ini pihaknya tidak langsung mengawasi sajian minuman tersebut.

"Tapi kalau yang Es Teh itu kan penyajian langsung. Itu tidak di dalam pengawasan Badan pom. Kalau misalnya bahan bakunya mungkin pengawasan Badan POM. Kalau itu kan langsung disajikan dipesan sama customer langsung disajikan. Itu bukan badan pom, tapi dinas kesehatan," jelas Penny.

Sejauh ini Badan POM terus mendorong agar produsen makanan dan minuman untuk mencantumkan informasi gizi dalam kemasan.

"Karena produk-produk badan POM semua ada nilai gizinya kan. Harus dicantumkan terutama gula, garam, dan lemak. Penting sekali," sambung dia.