Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Penggunaan kondom di masyarakat masih rendah. Padahal penggunaan kondom sangatlah penting.
Terlebih sosialisasi penggunaan kondom yang gencar dilakukan sebagai edukasi seksual sering dianggap mendorong hubungan seksual pranikah.
Baca juga: Sisi Positif dan Manfaat Kesehatan Pakai Kondom, Pasutri Wajib Tahu
Sekjen POGI JAYA (Perhimpunan Obstetri Ginekologi Indonesia - Jakarta Raya) dr ulul albab, SpOG mengatakan, selain dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan (KTD), kondom bisa menjadi alat pencegahan penularan penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Kondom memberikan perlindungan lengkap.
"Kondom itu satu-satunya alat kontrasepsi yang bisa mencegah penyakit seksual. Itu keunggulan yang tidak dimiliki alat kontrasepsi lain," ungkap dokter Ulul saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (30/9/2022).
Ia mengatakan, saat melakukan hubungan seks yang tidak sehat, maka risiko terkena penyakit menular sangat tinggi.
"Risiko terkena IMS itu sangat tinggi berlaku pada mereka yang hubungan seksual yang tidak sehat. Apa itu hubungan yang tidak sehat? Pertama, bukan dengan pasangan resmi, di luar pernikahan, bertukar partner," jelas dia.
Selain itu, melakukan hubungan seksual dengan cara yang kurang bersih dan tidak higienis.
Sehingga dengan kondom bisa melindungi segala sesuatu yang ditimbulkan dari sesuatu yang tidak sehat.
Baca juga: Ini Upaya Pemerintah Agar Indonesia Targetkan HIV/AIDS, TBC, dan Malaria Terkendali di 2024
Pakar kesehatan sekaligus dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) Prof Zubairi Djoerban menambahkan, hanya pasangan suami istri yang saling setia dan berstatus HIV jelas (negatif) bisa dikatakan aman berhubungan seks tanpa kondom.
Namun, bagi yang ganti-ganti partner dan main ke prostitusi, pakailah kondom.
"Saya bukan promo, ini soal pencegahan karena ada 500 ribu kasus HIV di Indonesia," terang penemu kasus AIDS pertama di Indonesia ini.
Sebagai upaya menekan angka penularan penyakit IMS seperti HIV dan pengendalian fertilitas, pemerintah melalui Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan alat kontrasepsi kondom sah digunakan.
Karena itu, pihaknya tidak dapat mengawasi penggunaannya.
Baca juga: BKKBN Sebut Penggunaan Alat Kontrasepsi Bagi Laki-laki Masih Rendah
Adapun dalam Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengungkap, mayoritas pengguna kondom berpendidikan lebih tinggi, dan tinggal di daerah perkotaan.
Mereka cenderung setuju dengan penggunaan kondom mencegah kehamilan, HIV/AIDS, dan penyakit menular seksual lainnya.
Lebih jauh merencanakan keluarga adalah poin penting yang harus dipersiapkan setelah menikah.
Perencanaan keluarga yang matang, membuat pasangan suami istri bisa mengembangkan diri dan karier.
Baca juga: Penggunaan Alat Kontrasepsi untuk KB Berdampak Bagi Kesehatan? Begini Penjelasan Pakar
Kemampuan untuk merencanakan kehamilan termasuk memilih kontrasepsi juga dipercaya dapat meningkatkan kesehatan mental dan kebahagiaan bagi perempuan.
Di sisi lain, kasih sayang dan kebutuhan finansial untuk anak bisa dimaksimalkan.