Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menjadi pasien kanker tidak pernah terlintas dalam pikiran siapa pun, termasu mantan pembawa berita ternama Dana Iswara.
Mayoritas pasien yang divonis kanker payudara merasa hal ini sebagai mimpi buruk yang berkaitan dengan kematian dan sakitnya menjalani kemoterapi.
Namun perjuangan melawan kanker selama 5 tahun, mengubah hidup perempuan berusia 57 tahun ini.
Mantan presenter televisi swasta menyebut, ia sempat mengeluh dan menyerah karena efek kemoterapi yang sangat menyiksa. Namun berkat dukungan suami, anak-anak, serta keluarga, Dana mampu bangkit melewati perjalanan kemoterapi sebanyak empat kali.
Diawali pada tahun 2011, Dana mengalami gatal pada payudara kirinya namun hanya didiamkan saja.
Baca juga: Perhompedin: Pengobatan Kanker Memerlukan Tim Multidisplin Ilmu
"Saya pikir gejala hormonal mau menstruasi. Jadi saya diamkan saja," ungkapnya saat ditemui dalam kegiatan Maxx Coffee, di Kuningan City Mal, Rabu (5/10/2022).
Kemudian, di suatu kesempatan ia mengunjungi Singapura untuk menemani buah hatinya menonton konser.
Disela-sela kegiatan di Singapura, Dana memanfaatkan waktu untuk pergi ke dokter.
"Saya kontrol rutin mamografi, namun terlewatkan selama dua tahun karena kesibukan," ungkap perempuan berambut pendek ini.
Setelah kontrol, bak disambar petir di siang bolong, dokter mendapati payudaranya telah ada sel kanker ganas, sekitar 1cm.
Miliki Keluarga yang Supportif
Sepulang dari Singapura, Dana dan keluarga mendiskusikan pengobatan yang akan ditempuh untuk mengatasi kanker yang ada pada tubuhnya.
Dana dan keluarga bersepakat menjalani mastektomi atau operasi pengangkatan payudara.