TRIBUNNEWS.COM - Simak penjelasan mengenai apa itu superbug, jenis, gejala, orang yang berisiko terkena, hingga cara pencegahannya dalam artikel ini.
Dikutip dari mayoclinic.org, superbugs adalah strain bakteri, virus, parasit dan jamur yang resisten terhadap sebagian besar antibiotik dan obat lain yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkannya.
Contoh superbug yakni termasuk bakteri resisten yang dapat menyebabkan pneumonia, infeksi saluran kemih, dan infeksi kulit.
Resistensi obat (resistensi antimikroba) adalah fenomena alami yang dapat diperlambat, namun tidak dihentikan.
Seiring waktu, kuman seperti bakteri, virus, parasit dan jamur beradaptasi dengan obat yang dirancang untuk membunuh mereka dan berubah untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
Hal ini membuat pengobatan standar yang dirancang sebelumnya menjadi kurang efektif untuk beberapa infeksi, bahkan terkadang tidak efektif.
Baca juga: India Dilanda Pandemi Superbug yang Kebal Antibiotik, Apa Itu Superbug?
Jenis Superbug
Dikutip dari healthline, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) melaporkan adanya 18 jenis bakteri dan jamur yang membahayakan kesehatan manusia.
Berikut ini jenis bakteri dan jamur yang disebutkan:
- Acinetobacter: resisten karbapenem
- Candida auris
Baca juga: Mengenal Penyakit Legionnaires, Sejenis Pneumonia Akut yang Dipicu Bakteri Legionella
- Clostridioides difficile
- Enterobacteriaceae: resisten karbapenem
- Neisseria gonorrhoeae: resisten obat
- Campylobacter: kebal obat
- Kandida: kebal obat
- Enterobacteriaceae
- Enterococci (VRE): resisten vankomisin
- Pseudomonas aeruginosa: resistan terhadap banyak obat
- Salmonella nontifoid: resistan terhadap obat
- Salmonella serotipe Typhi: resistan terhadap obat
- Shigella: kebal obat
- Staphylococcus aureus: resisten terhadap methicillin (MRSA)
- Streptococcus pneumoniae: resistan terhadap obat
- Tuberkulosis: resistan terhadap obat
- Streptokokus grup A: resisten terhadap eritromisin
- Streptokokus grup B: resisten terhadap klindamisin
Gejala Infeksi Superbug
Sebagian orang yang terinfeksi superbug tidak merasakan gejala sama sekali.
Ketika orang yang sehat membawa bakteri tanpa gejala, mereka dapat menginfeksi orang lain yang rentan tanpa menyadarinya.
Dalam hal ini contohnya adalah N. gonorrhoeae, bakteri menular seksual yang sering tidak terdeteksi karena tidak menunjukkan gejala.
N. gonorrhoeae yang tidak diobati dapat merusak sistem saraf dan jantung hingga menyebabkan infertilitas dan kehamilan ektopik yang mengancam jiwa.
Gejala infeksi superbug sangat bervariasi dan tergantung pada organisme mana yang menyerang orang tersebut.
Perbedaan gejala infeksi superbug dengan gejala infeksi lainnya adalah tidak merespon terhadap antibiotik dan obat anti jamur.
Berikut ini gejala umum penyakit menular:
- Demam
- Kelelahan
- Diare
- Batuk
- Pegal-pegal
Orang yang Berisiko Terkena Infeksi Superbug
Siapa pun bisa terkena infeksi superbug, bahkan orang yang masih muda dan sehat.
Namun peningkatan risiko terkena infeksi superbug akan lebih pada orang dengan latar belakang berikut:
- Seseorang dengan sistem lemah karena pengobatan penyakit kronis atau kanker.
- Oang yang bekerja di fasilitas kesehatan
- Orang yang baru saja menerima perawatan di rumah sakit, rawat jalan atau fasilitas rehabilitasi
- Orang yang bekerja di fasilitas perawatan hewan dan industri pertanian
- Orang yang makan makanan atau produk yang telah terkontaminasi dari hewan dengan pengobatan antibiotik.
Pengobatan Infeksi Superbug
Pengobatan infeksi superbug bergantung pada bakteri atau jamur yang menyebabkan infeksi.
Spesimen dari tubuh seseorang akan dikirim ke laboratorium, sehingga teknisi laboratorium yang dapat menentukan obat antibiotik atau antijamur mana yang efektif melawan superbug yang menyerang orang tersebut.
Cara Mencegah Infeksi Superbug
Berikut ini beberapa cara yang direkomendasikan CDC untuk melindungi diri dari infeksi superbug:
- Cuci tangan dengan bersih
- Vaksinasi
- Gunakan antibiotik dengan bijak
- Mengambil tindakan pencegahan khusus saat berinteraksi dengan hewan
- Makan Makanan yang aman dari bakteri dan bergizi
- Seks menggunakan kondom atau metode penghalang lainnya
- Segera lakukan perawatan medis jika mencurigai adanya infeksi
- Menjaga luka tetap bersih
- Jaga diri jika memiliki penyakit kronis
(Tribunnews.com/Nurkhasanah)