Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengimbau para orang tua untuk menghindari pemberian obat serta antibiotik saat anak terserang flu dan batuk.
Ia menyarankan orang tua cukup memenuhi kebutuhan istirahat, nutrisi, maupun cairan pada anak.
Baca juga: IDAI Rekomendasikan Penghentian Sementara Penggunaan Paracetamol Sirup untuk Anak
"Kalau ada gejala demam batuk pilek, kami anjurkan tidak butuh obat, cukup banyak tidur dan butuh cairan," kata Piprim dalam live IG IDI, Selasa (18/10/2022).
Diketahui di Indonesia tercatat ada ratusan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak.
Sementara, beberapa waktu lalu badan kesehatan dunia atau WHO melaporkan ada lebih dari 66 anak di Gambia meninggal dunia karena gagal ginjal.
Puluhan kematian dihubungkan dengan konsumsi sirup obat batuk-flu buatan India.
Kedua kejadian tersebut dikaitkan. Namun hingga saat ini dokter dan para ahli masih belum mengetahui penyebab pasti gangguan ginjal akut misterius pada anak ini.
Baca juga: 189 Kasus Gagal Ginjal Akut Misterius di Indonesia, 25 Anak Meninggal di Jakarta
Orang tua perlu waspada pada beberapa gejala dari gagal ginjal akut seperti saat buang air kecil anak tidak lancar.
Idealnya, anak buang air kecil sebanyak 5-6 kali dalam sehari atau sekitar 4 jam sekali.
Sebelum produksi urine yang menurun, anak juga umumnya dilaporkan mengalami beberapa gejala infeksi pada umumnya, di antaranya demam, diare, batuk dan pilek. Gejala lebih parah akan muncul saat fungsi ginjal sudah menurun sekitar 50 persen.