Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Leptospirosis adalah penyakit bakteri yang menyerang manusia dan hewan, serta disebabkan bakteri dari genus Leptospira.
Pada manusia, penyakit ini dapat menyebabkan berbagai gejala, beberapa diantaranya dapat disalahartikan sebagai penyakit lain dan sebagian lainnya yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.
Baca juga: 6 Warga Semarang Meninggal karena Leptospirosis, Ketahui Gejala dan Pencegahannya
Tanpa pengobatan, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), gagal hati, gangguan pernafasan, bahkan kematian.
Lalu bagaimana seseorang dapat terinfeksi penyakit ini?
Dikutip dari laman www.cdc.gov, Jumat (28/10/2022), bakteri penyebab Leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi, yang dapat masuk ke air atau tanah dan dapat bertahan hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Berbagai jenis hewan liar dan hewan peliharaan menjadi pembawa bakteri tersebut.
Baca juga: Apa Itu Leptospirosis? Penyakit yang Dapat Sebabkan Gangguan Kesehatan hingga Kematian
Mulai dari ternak, babi, kuda, anjing, hewan pengerat hingga hewan liar.
Saat hewan-hewan ini terinfeksi, mereka mungkin tidak menunjukkan adanya gejala penyakit.
Namun hewan yang terinfeksi dapat terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Manusia dapat terinfeksi melalui kontak dengan urin atau cairan tubuh lainnya, kecuali air liur dari hewan yang terinfeksi.
Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak dengan air, tanah atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.
Perlu diketahui, bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir pada mata, hidung atau mulut, terutama jika kulit rusak karena tergores.
Mengkonsumsi air yang terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi.
Wabah Leptospirosis biasanya disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi, seperti air banjir.
Sedangkan penularan dari orang ke orang merupakan kasus yang jarang terjadi.