News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Korban Kekerasan Tidak Bisa Lepas atau Sulit dari Pelaku, Ini Alasannya

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi korban kekerasan seksual - Terkadang, kerap ditemukan korban kekerasan yang tidak bisa atau sulit lepas dari pelaku dan korban merasa terikat dan tidak bisa menjauh

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Terkadang, kerap ditemukan korban kekerasan yang tidak bisa atau sulit lepas dari pelaku. 

Korban merasa terikat dan tidak bisa menjauh. 

Bahkan kerap pasrah dan menerima kekerasan yang dialami oleh pelaku. 

Wakil Sekjen Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), dr Baety Adhayati, SpFM(K) mengatakan, ini bisa saja terjadi dan biasanya bentuk kekerasan dilakikan secara bertahap. 

Sebelumnya, pelaku juga telah membentuk siklus honeymoon sindrom. 

Baca juga: Korban Kekerasan Seksual Masih Hadapi Tantangan Saat Melapor pada Aparat Penegak Hukum

"Apa yang terjadi karena kesalahan dia. Karena dipukulin saya juga yang salah dok. Padahal kekerasan sudah tidak bisa ditolerir," ungkapnya pada media briefing, Minggu (30/10/2022). 

Misalnya saja, perilaku kekerasan muncul karena hal kecil seperti bangun terlambat kemudian disiram air. 

"Mana ada yang seperti itu berlandaskan kasih sayang. Itu bisa terjadi tidak hanya fisik tapi juga psikis," tegas dr Baety. 

Bentuk kekerasan secara psikis, misalnya diselingkuhi oleh pasangan.

Korban kadang kala pasrah dan malah menyalahkan diri sendiri. 

"Ada juga pemicunya, karena melakukan kesalahan sehingga saat diperlakukan tindak kekerasan oleh pelaku, ia beranggapan hal tersebut layak diterima," papar dr Baety lagi. 

Sesekali kondisi ini terjadi pada mereka yang memiliki pendidikan tinggi.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini