News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gangguan Ginjal

Dugaan Kemenkes, Keracunan Jadi Salah Satu Pemicu Gagal Ginjal Akut

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Muhammad Syahril menyebutkan jika, diduga salah satu penyebab gangguan ginjal akut adalah karena keracunan.

Bisa dari makanan, minuman dan obat-obatan. "Obat-obatan ini sedang marak beritanya. Ini menjadi keprihatinan kita bersama," ungkapnya Syahril pada keterangan resmi, Senin (31/10/2022). 

Kementerian Kesehatan bersama instansi terkait, seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) masih meneliti penyebab kasus gangguan ginjal akut. 

Di sisi lain, pemerintah sudah menjalankan beberapa kebijakan untuk mencegah penambahan korban.

"Saat ini kita sedang melakukan penelitian untuk mengetahui apa sih sebetulnya yang menyebabkan gangguan ginjal akut ini," kata Syahril lagi. 

Dia menegaskan kandungan obat sirup harus betul-betul diteliti untuk mengetahui mana yang bisa menyebabkan keracunan pada ginjal. 

Baca juga: Jakarta Timur Catat Jumlah Kasus Gagal Ginjal Akut Terbanyak di Wilayah DKI, Total 34 Kasus

Setelah hasil penelitian keluar, BPOM punya tanggung jawab untuk mengevaluasi. Terbukti ada lima obat yang ditarik dari perderan karena mengandung bahan di luar standar.

Syahril menyampaikan, pemerintah sudah menghentikan sementara penggunaan obat sirup untuk anak sebagai langkah cepat untuk mencegah kasus baru. 

"Untuk yang sudah sakit, kita melakukan tindakan salah satunya dengan hemodialisa dan pemberian antidotum, zat penawar," kata Syahril.

Baca juga: Menteri Kesehatan: Pasien Gagal Ginjal Akut di Rumah Sakit Sekitar 80

Dia mengatakan, 10 dari 11 pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di RSCM semakin membaik setelah diberi Antidotum Fomepizole. 

Pemberian Fomepizole sesuai rekomendasi World Health Organization (WHO). 

Data menunjukkan pemberian Fomepizole pada pasien gangguan ginjal akut yang diduga disebabkan oleh intoksikasi memiliki efektivitas tinggi hingga di atas 90 persen.

Dia mengatakan jika tidak ada kematian dan tidak ada perburukan lebih lanjut. 

"Anak tersebut sudah dapat mengeluarkan air kecil atau air seni. Dan dari hasil pemeriksaan laboratorium, kadar etilen glikol dari 10 anak tersebut sudah tidak terdeteksi zat berbahaya," pungkasnya Syahril.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini