TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pria yang pernah terkena Covid-19 mempunyai kemungkinan tiga kali lebih tinggi untuk didiagnosa dengan disfungsi ereksi.
Studi dari University of Florida Health dan diterbitkan di Journal of Endocrinological Investigation pada tahun 2021 ini mengungkapkan bahwa Covid-19 menurunkan produksi hormon testosteron pada tubuh dan juga dapat mengganggu pembuluh darah di area kelamin, sehingga menurunkan fungsi seksual pria.
Padahal, pria dalam usia aktif sangat membutuhkan hormon testosteron yang sehat dan stamina yang fit untuk menjalani aktivitas sehari-hari, termasuk hubungan seksual dengan pasangan.
Seksolog dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS menegaskan bahwa masalah intim pada pria bisa mengganggu keharmonisan pasangan.
Baca juga: Dokter Boyke: Terlalu Bekerja Keras dan Sibuk Bisa Picu Masalah Vitalitas Pria
“Betapa banyak pria yang tidak memiliki gairah lagi kepada pasangannya. Itu harus diobati juga karena disfungsi ereksi dan ejakulasi dini yang sering dikeluhkan," ujar dr Boyke.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengingatkan, menjaga stamina dan kekuatan di ranjang bisa membuat rumah tangga menjadi harmonis karena sebanyak 35 persen masalah rumah tangga disebabkan oleh masalah di ranjang.
Lantas bagaimana meningkatkan stamina dan vitalitas pria yang pernah terkena covid-19 menurut dr Shannia Tritama dari Takenoko Clinic.
1. Tidur yang cukup
Pria dengan gaya hidup yang sibuk seringkali tidak memiliki waktu tidur yang cukup. Menurut American Sleep Foundation, setiap manusia membutuhkan waktu tidur 7-9 jam per hari.
Riset dari University of Chicago membuktikan bahwa pria yang tidur hanya empat jam memproduksi testosteron yang jauh lebih sedikit.
Selain itu, pria yang kekurangan jam tidur juga mempunyai kualitas sperma yang jauh lebih buruk. Karena itulah, penting untuk menjaga konsistensi waktu tidur setiap harinya.
2. Makan makanan bergizi
The American Heart Association (AHA) merekomendasikan makan makanan seimbang dengan karbohidrat yang kompleks jika ingin mempertahankan tingkat energi yang lebih baik.
Tambahkan buah-buahan dan sayuran untuk membantu menurunkan risiko tekanan darah tinggi, misalnya apel, buah pir, dan jeruk.