Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah sementara melarang konsumsi obat sirop, buntut kejadian Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) atau AKI yang terjadi pada ratusan anak di Indonesia.
Merespons hal itu Wakil ketua PP Ikatan Apoteker Indonesia sekaligus Guru Besar Farmakologi & Farmasi Klinik Universitas Padjajaran, Prof Dr apt Keri Lestari MSi memberikan alternatif obat aman yang bisa dikonsumsi.
"Pilihannya sekarang cari aman ke puyer," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (9/11/2022).
Jika anak tidak suka atau tidak biasa konsumsi puyer, karena rasanya pahit dan sering dimuntahkan.
Ia menyarankan, agar orangtua membuat sirop dadakan dengan pemanis tambahan seperti madu.
Baca juga: PT Afi Farma Diduga Produksi Obat Sirop Penyebab Gagal Ginjal Akut, Polri Bakal Periksa Direktur
"Di sendok, dikasih air dikasih madu. Sehingga anak merasa minum madu," kata dia.
Ia pun meminta orangtua agar dapat mempertimbangkan memilih dokter anak yang bijak menimbang risk and benefit dalam pemberian obat.
Ditambahkan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso mengatakan, kasus GGAPA menjadi momentum agar orangtua yang anaknya sakit tidak langsung memberikan obat.
Menurutnya, obat menjadi pilihan terakhir setelah melakukan metode perawatan lain.
Ia menyarankan, jika bayi demam masih berusia satu bulan itu menandakan ada sakit serius dan perlu dicari penyebabnya, tapi jika di atas tiga bulan, badan hangat bisa pakai metode lain.
"Kalau terpaksa demam tinggi bisa diberikan obat tablet yang dipecah. 10 kg berat badannya, itu seperempt tablet, digerus kasih pemanis kalau demam tinggi bisa dikasih obat dari dokter," ujar dokter Piprim.
"Prinsipnya obat itu jalan terakhir. Yang penting istirahat. Demam itu situasi kondusif. Nggak perlu buru-buru. Kasih kompres hangat atau rendam air hangat. Tapi lihat kondisi umum anak juga," kata dia.