Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berat badan berlebih menjadi momok bagi sebagian orang.
Karenanya mereka berupaya dengan segala cara untuk menurunkan berat badan. Misalnya diet menjaga pola makan.
Namun, hasilnya nihil. Berat badan tak kunjung turun.
Jika terjadi demikian, Dr Santi dari Medical Center Kompas Gramedia group, memberi saran untuk melakukan pengecekan.
Langkah pertama yang dilakukan adalah mengecek tidur, apakah sudah cukup.
"Penurunan berat badan tidak turun-turun, walau sudah mengubah pola makan. Cek dulu tidurnya bagaimana? Cek kualitas tidur bagaimana," ungkapnya pada siaran Radio Sonora FM, Sabtu (26/11/2022).
Tidur pada dasarnya punya komponen, jumlah kualitas dan kuantitas.
"Nah kalau misalnya ngecek kualitas tidur susah, paling gampang cek output-nya. Kalau bangun pagi rasanya segar tidak? sepanjang hari bisa berfungsi dengan baik. Malamnya ngantuk banget tidak?" paparnya lagi.
Kalau misalnya komponen tidur baik-baik saja, terjaga kuantitas dan kualitasnya, maka bisa dilihat apakah komponen olahraga cukup.
Menurut dr Santi, olahraga terdiri dari dua jenis yaitu anaerobik dan aerobik.
Anerobik adalah kegiatan fisik yang menggunakan beban berat.
Bisa dengan beban tubuh atau medium seperti angkat barbel dan sebagainya.
Tugas dari olahraga anerobik ini adalah membentuk otot.
Dalam penurunan berat badan, jumlah otot berpengaruh besar.
"Karena otot dikasih makan, otot itu makan gula, apa-apa yang kita makan kalau jumlah otot banyak, yang makan banyak. Sehingga dapat membakar gula yang sudah ada," kata dr Santi.
Lalu dr Santi menyarankan untuk tidak melakukan olahraga yang itu-itu saja.
Cobalah untuk mengganti jenis olahraga.
Alasannya, tubuh manusia sangatlah pintar, dan bisa menyesuaikan.
Kalau sudah terbiasa dengan satu jenis olahraga, jumlah energi yang dikonsumsi cenderung lebih sedikit.
Tips lainnya, coba ganti jenis makannya. Kadang-kadang orang diet mengurangi semua jenis makanan.
Termasuk karbohidrat, protein dan lemak.
"Kalau pemotongan kalori terlalu drastis, maka awal-awal tubuh akan turun langsung banyak, habis itu stuck. Hal ini dikarenakan badan kita terasa terancam," pungkasnya.