TRIBUNNEWS.COM - Inilah cara pengobatan AIDS yang dapat dilakukan.
Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan penyakit yang berkembang dari Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang tidak cepat ditangani.
Seseorang yang terjangkit AIDS berarti ia berada pada stadium akhir infeksi HIV.
Dikutip dari Ucsfhealth, hingga saat ini belum ditemukan obat untuk AIDS.
Namun penderita AIDS bisa melakukan pengobatan untuk melawan HIV dan komplikasinya.
Pengobatan AIDS dengan mengurangi HIV dalam tubuh akan dapat menjaga kekebalan tubuh dan menggurangi tingkat komplikasinya.
Baca juga: Cara Penularan HIV/AIDS: Transfusi Darah hingga Melalui Jarum Suntik
Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui sejumlah obat untuk pengobatan HIV dan AIDS.
Perlu diketahui, sejumlah obat tersebut memiliki efek sampingnya masing-masing.
Obat yang digunakan untuk pengobatan HIV dan AIDS ini termasuk dalam golongan Antiretroviral (ARV).
ARV merupakan bagian dari pengobatan HIV dan AIDS untuk mengurangi risiko penularan HIV.
Selain itu, ARV juga dapat menghambat perburukan infeksi oportunistik, meningkatkan kualitas hidup penderita HIV, dan menurunkan jumlah virus (viral load) dalam darah sampai tidak terdeteksi.
Pengobatan HIV dan AIDS melalui ARV dapat digunakan untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin.
Sebagai catatan, pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.
Adapun daftar obat untuk pengobatan HIV dan AIDS tersebut di antaranya:
Baca juga: Gejala AIDS, Lengkap dari Stadium 1 hingga Stadium 4