News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tingkat Keberhasilan Transplantasi Ginjal di Indonesia Diklaim di Atas 95 Persen

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi operasi transplantasi ginjal.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tingkat keberhasilan cangkok atau transplantasi ginjal di Indonesia diklaim berada di atas 95 persen. 

Hal ini diungkapkan eh Ketua ASRI Urology Center (AUC) dr. Nur Rasyid pada acara “Launching Transplantasi Ginjal Siloam Hospitals ASRI, di Ballroom Hotel JS Luwansa, Jakarta.

"Di atas 95 persen," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/1/2023).

Ia pun menjelaskan jika tingkat keberhasilan cangkok ginjal di Indonesia terbilang baik. 

Baca juga: Tak Bisa Sembarangan, Ketahui Kriteria Calon Penerima Transplantasi Ginjal

Karena menurut standar internasional, sebuah center atau rumah sakit dikatakan baik jika tingkat keberhasilan berada di atas 65 persen. 

"Secara internasional kalau sebuah center di atas 65 persen, maka center itu baik. Artinya proses pencocokannya, porsedurnya, pengawasan pasca tranplantasi berlangsung dengan baik," paparnya lagi.  

Transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup.

Selain itu juga dapat memperbaiki kualitas hidup serta efisiensi total pembiayaan jangka panjang. 

Transplantasi ginjal sudah dilakukan di Indonesia sejak tahun 1977.

Namun baru berkembang pesat pada tahun 2011 dan sampai saat ini telah dilakukan lebih dari 1.200 kasus.
Oleh dr Nur Rasyid dijelaskan, awal prosedur dilakukan dengan memasukkan alat laparaskopi melalui rongga perut.
 
Yaitu di peritoneum, terdapat usus dan organ-organ lain.

Kemudian membuka ruangan belakang tempat ginjal berada. 

Lalu, bsejak 2018 dikembangkan teknik baru, laparaskopi langsung ke lokasi ginjal (retroperitoneal).

"Hal ini membutuhkan keterampilan yang lebih baik dari operator, namun memberikan keuntungan yaitu komplikasi yang lebih rendah bagi pendonor,” pungkasnya.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini