TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani angkat suara soal meningkatnya kasus diabetes pada anak sebanyak 70 kali lipat pada tahun 2023.
Menurutnya, rilis Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) soal meningkatnya kasus diabetes pada anak harus menjadi alarm penting bagi para pemangku kebijakan.
"Pemerintah harus bergerak cepat melakukan berbagai upaya guna menekan kasus tersebut,” kata Netty Prasetiyani dalam keterangannya seperti dikutip Selasa (7/2/2023).
Netty Prasetiyani juga meminta agar program kesehatan yang selama ini telah dianggarkan setiap tahunnya dijalankan secara efektif dan sesuai target sasaran.
Selain itu, program kesehatan dalam aspek promotif, preventif dan kuratif harus dimaksimalkan oleh Kementerian Kesehatan ke daerah-daerah darurat diabetes anak.
"Dalam aspek promotif harus dimulai dengan edukasi kepada para orang tua soal pangan sehat dan kaya nutrisi. Jangan sampai orang tua salah dalam memahami produk-produk makanan manis, semisal SKM baik digunakan untuk anak-anak,” ujar Netty Prasetiyani.
Baca juga: Kaki Suti Karno Diamputasi Karena Diabetes, Begini Penjelasan Secara Medis
Netty juga meminta pemerintah agar mengingatkan para pelaku industri di bidang konsumsi untuk taat terhadap kewajiban penyampaian informasi kandungan produk.
“Produsen harus jujur, jelas dan transparan dalam mencantumkan kandungan bahan dalam produknya. Jangan ada yang ditutup-tutupi, bahkan seolah-seolah sengaja disembunyikan di tempat-tempat yang susah terlihat oleh konsumen. Ini hak konsumen yang harus dipenuhi secara bertanggungjawab,” tandasnya.
Sebelumnya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat di tahun 2023 ada 1.645 anak dan remaja Indonesia merupakan pasien diabetes.
Ketua Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi IDAI, Dr Muhammad Faizi SpA(K) menyebutkan, sebaran pasien diabetes anak itu ada di 13 kota, dengan dua daerah pasien tertinggi yakni di DKI Jakarta dan Surabaya.
"Paling tinggi Jakarta dan Surabaya. Center-center besar yang prevalensinya tinggi," kata dia dalam kegiatan press briefing, Rabu (1/2/2023).
Baca juga: Cerita Suti Karno Beradaptasi Pakai Kaki Palsu setelah Diamputasi karena Diabetes
Dokter Faizi memaparkan, dari jumlah tersebut 3 persennya berusia di atas 14 tahun.
Sebanyak 19 persen berusia 0-4 tahun.
Lalu, 31,05 persen adalah mereka berusia 5-9 tahun.