Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu cara mencegah terjadinya stunting adalah dengan memberikan ASI secara eksklusif.
Hal ini diungkapkan oleh Duta Gizi Indonesia, dr Reisa Broto Asmoro.
"Bayi memang sebaiknya diberikan ASI eksklusif minimal 6 bulan pertama, sebelum dia ditambahkan makanan pendamping ASI (MPASI)," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Selasa (21/2/2023).
Di sisi lain, selama menyusui ibu menghadapi banyak tantangan.
Tidak mudah memberikan ASI pada sang buah hati dan terkadang butuh perjuangan.
Oleh karena itu menurut dr Reisa sangat dibutuhkan dukungan dari pasangan.
Baca juga: ASI Eksklusif Turunkan Stunting di Indonesia, Jangan Menyerah Jika Menyusui Tak Lancar Ini Solusinya
"Apa lagi ibu merawat anak, harus ASI juga, energinya bisa terkuras, apa lagi bergadang sehingga butuh istrahat. Perlu dukungan dari pasangan dan keluarga, itu penting," papar dr Reisa.
Misalnya ketika semalam ibu mencoba menidurkan sang buah hati, mungkin bisa bergantian dengan suami.
Dukungan keluarga tidak kalah penting. Ketika anak menangis,.keluarga jangan terburu-buru memberikan makanan.
"Biasanya keluarga wah nangis terus karena lapar kali. Dikasih makanan padahal usia 2-3 bulan. Kan belum boleh, dukungan keluarga sukses menyusui harus benar-benar diperhatikan," tegas Reisa.
Selain itu perlu juga dukungan dari tempat kerja.
Apa lagi bagi ibu bekerja.
Pihak yang menyediakan tempat kerja harus menyediakan ruang perah.
Fasilitas ini kata Reisa sekarang diwajibkan hampir semua kantor.
"Menyediakan ruang bisa ASI perah yang nanti disimpan. Selain ruang, ada tempat penyimpanan atau kulkas. Selesai bekerja bisa bawa ASI untuk bayinya," pungkas Reisa.