News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Reisa Bocorkan Upaya Cegah Stunting dengan Rumus ABCDE, Apa Saja? 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Gizi Indonesia, dokter Reisa Broto Asmoro ungkap stunting bisa dicegah dengan rumus ABCDE.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Gizi Indonesia, dokter Reisa Broto Asmoro ungkap stunting bisa dicegah dengan rumus ABCDE.

Lantas apa itu rumus ABCDE? Dr Reisa pun berikan penjelasan.

Baca juga: Stunting Berdampak Pada Masa Depan Anak, Bukan Hanya Tinggi Badan, Perkembangan Otak Juga Terganggu

"Tentunya dimulai A, yaitu aktif minum tablet penambah darah," ungkapnya pada siaran Radio Kesehatan dari Kementerian Kesehatan, Selasa (21/2/2023).

Pencegahan Stunting dimulai jauh sebelum ibu hamil.

Bahkan, pencegahan sudah mesti dilakukan saat masih berstatus remaja.

Saat masih remaja putri, penting untuk mengonsumsi tablet penambah darah.

Baca juga: Dokter Ungkap Hubungan Susu Kental Manis dengan Stunting

"Cukup satu tablet seminggu sekali dan ini penting agar remaja putri siap menjadi calon ibu di masa mendatang. Kesiapan remaja memberikan dampak pada pencegahan stunting," papar dr Reisa.

Kelak, ketika hamil, konsumsi tablet penambah darah setiap hari satu tablet.

LAYANAN KESEHATAN JEMPUT BOLA DI MASA PANDEMI - Kader Posyandu Kenanga Rw 04 Kelurahan Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat, Wiwik Handayani dan Rosmalidah, sedang melakukan pendataan anak balita dan ibu hamil secara door to door ke rumah warga setempat di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini, untuk mencegah kerumunan, Senin (16/11/2020). Dalam kegiatan ini kader posyandu memberikan obat cacing untuk balita usia 1-5 tahun dan vitamin penambah darah untuk remaja putri usia 12-18 tahun sekaligus melakukan sosialisasi protokol kesehatan kepada warga untuk mematuhi aturan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. WARTA KOTA/NUR ICHSAN (WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN)

B adalah bumil teratur memeriksakan kehamilan teratur minimal enam kali.

Dua di antara enam kali pemeriksaan harus dilakukan USG oleh dokter.

"Dengan USG bisa deteksi perkembangan janin. Kalau ada sesuatu bisa deteksi dini dan tepat," kata Reisa lagi.

Baca juga: Kepala BKKBN Beberkan Tantangan yang Dihadapi Dalam Penurunan Angka Stunting

C adalah cukup konsumsi protein hewani, penting sekali untuk bayi di atas 6 bulan yang sudah diberikan makanan pendamping ASI (MPASI).

Protein hewani tidak perlu mahal, karena bisa didapat dari telur, ikan air tawar, air laut, belut dan sebagainya.

Selanjutnya huruf D adalah datang ke posyandu setiap bulan.

Bidan Desa Yudha Purwanidyah (kanan) menyuntikan vaksin kepada balita saat imunisasi di Posyandu Balai Desa Ngadilangkung, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Kamis (2/2/2023). Imunisasi tersebut dilakukan sebagai antisipasi untuk meminimalisir anak dari dampak terpapar campak. Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang mengimbau para orang tua untuk segera membawa putra-putrinya melakukan imunisasi terutama untuk imunisasi campak. Baik melalui posyandu, puskesmas atau bisa dilakukan di sekolah dasar (SD) secara gratis. SURYA/PURWANTO (SURYA/SURYA/PUR)

"Penting sekali, dengan rutin datang ke posyandu, kita bisa melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak," ucap Reisa.

Terakhir huruf E adalah eksklusif ASI 6 bulan.

"Jadi, bayi memang sebaiknya diberikan ASI eklusif minimal 6 bulan pertama, sebelum dia ditambahkan MPASI," tutur Reisa.

Untuk bisa melakukan rumus ABCDE ini, kata dr Reisa butuh dukungan dari pasangan mau pun keluarga.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini