TRIBUNNEWS.COM - Sindrom Tourette adalah suatu gangguan syaraf yang membuat seseorang mengeluarkan suara dan gerakan berulang yang tidak terkontrol.
Suara atau gerakan itu disebut tics.
Mengutip NHS UK, sindrom Tourette biasanya dimulai saat masa kanak-kanak.
Tetapi tics dan gejala lainnya biasanya membaik setelah beberapa tahun dan terkadang hilang sepenuhnya.
Tidak ada obat untuk sindrom Tourette, tetapi pengobatan dapat membantu mengelola gejala.
Orang dengan sindrom Tourette mungkin juga mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD), atau kesulitan belajar.
Baca juga: Mengenal Sindrom Tourette, Gerakan Fisik atau Verbal yang Berulang
Gejala Sindrom Tourette
Tics adalah gejala utama sindrom Tourette.
Tics biasanya muncul di masa kanak-kanak antara usia 2 dan 14 tahun (rata-rata sekitar 6 tahun).
Orang dengan sindrom Tourette memiliki kombinasi tics fisik dan vokal.
Contoh tics fisik meliputi:
- berkedip
- memutar mata
- meringis
- mengangkat bahu
- menyentak kepala atau anggota badan
- melompat
- berputar-putar
- menyentuh benda dan orang lain
Contoh tics vokal meliputi:
- mendengkur
- membersihan tenggorokan
- bersiul
- batuk
- membuat suara dengan lidah
- membuat suara hewan
- mengucapkan kata dan frasa acak
- mengulangi suara, kata atau frase
- mengumpat
Mengumpat jarang terjadi dan hanya mempengaruhi sekitar 1 dari 10 orang dengan sindrom Tourette.
Tics biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan, tetapi tics fisik, seperti menyentak kepala, bisa menyakitkan.
Tics bisa lebih buruk pada beberapa hari dibandingkan hari-hari lainnya.
Tics mungkin lebih buruk selama periode:
- stres
- cemas
- kelelahan
Baca juga: Tentang Sindrom Tourette, Ini Gejala dan Penyebabnya
Sensasi pertanda
Kebanyakan orang dengan sindrom Tourette mengalami dorongan yang kuat sebelum tic, seperti perasaan gatal atau perasaan sebelum bersin.
Perasaan ini dikenal sebagai sensasi firasat.
Sensasi firasat hanya berkurang setelah tic dilakukan.
Contoh sensasi firasat meliputi:
- perasaan terbakar di mata sebelum berkedip
- tenggorokan kering atau sakit sebelum mendengus
- sendi atau otot yang gatal sebelum menyentak
Mengontrol tics
Beberapa orang dapat mengontrol tics mereka untuk sementara waktu dalam situasi sosial tertentu, seperti di ruang kelas.
Mengontrol tics membutuhkan konsentrasi, tetapi menjadi lebih mudah dengan latihan.
Mengontrol tics bisa melelahkan.
Seseorang mungkin tiba-tiba melepaskan tics setelah seharian mencoba mengendalikannya, seperti setelah pulang dari sekolah.
Tics mungkin kurang terlihat selama aktivitas yang melibatkan konsentrasi tingkat tinggi, seperti membaca buku yang menarik atau berolahraga.
Penyebab sindrom Tourette
Penyebab sindrom Tourette tidak diketahui.
Diperkirakan terkait dengan bagian otak yang membantu mengatur gerakan tubuh.
Untuk alasan yang tidak diketahui pula, anak laki-laki lebih mungkin terkena sindrom Tourette daripada anak perempuan.
Mendiagnosis sindrom Tourette
Tidak ada tes tunggal untuk sindrom Tourette.
Tes dan pemindaian, seperti pemindaian MRI, dapat digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan kondisi lain.
Anda dapat didiagnosis dengan sindrom Tourette jika Anda mengalami beberapa tics selama setidaknya satu tahun.
Untuk mendapatkan diagnosis, dokter umum dapat merujuk Anda ke spesialis yang berbeda, seperti ahli saraf (spesialis otak dan sistem saraf).
Mengobati sindrom Tourette
Tidak ada obat untuk sindrom Tourette.
Perawatan terkadang direkomendasikan untuk membantu mengontrol tics, seperti:
1. Terapi perilaku
Terapi perilaku biasanya diberikan oleh psikolog atau terapis terlatih khusus.
2. Pengobatan
Tics pada beberapa orang dapat dibantu dengan obat-obatan, tetapi ini biasanya hanya disarankan jika tics sangat parah atau memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Obat-obatan untuk sindrom Tourette dapat memiliki efek samping dan tidak akan bekerja untuk semua orang.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)