News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Faktor Penyebab Kanker Otak, Stres Berlebihan Jadi Salah Satu Pencetus

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kanker Otak

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberadaan tumor atau kanker otak tentu menjadi momok bagi semua orang. 

Kanker otak sendiri merupakan sekumpulan atau pertumbuhan sel abnormal bersifat kanker atau non-kanker di otak.

Lantas apa yang menjadi penyebab munculnya kanker kepala dan bagaimana pencegahannya? 

Terkait hal ini Dokter Spesialis Bedah Saraf Eka Hospital BSD & juga menjabat sebagai Kepala Departemen Bedah Saraf RSCM, Dr. dr. Setyo Widi Nugroho, Sp.BS (K) beri penjelasan. 

Tumor sendiri terbagi menjadi dua jenis yaitu jinak dan ganas. Penyebab dari keberadaan tumor ini pun belum dapat diketahui secara pasti. 

Baca juga: Kenali Tiga Gejala yang Timbul Saat Seorang Anak Mengidap Kanker Darah

Namun ada beberapa faktor penyebab munculnya kanker pada otak. 

Pertama, tumor ganas paling banyak disebabkan dari kanker lain yang menyebar masuk ke otak.

"Jadi yang harus dicegah tumor yang lain. Salah satu pencegahan pola hidup yang baik dan istirahat yang cukup. Hindari stres berlebihan, karena bisa menjadi salah satu pencetus," ungkapnya pada media briefing, Rabu (15/3/2023). 

Faktor kedua bisa dikarenakan mengonsumsi makanan yang tidak sehat seperti mengandung pengawet.

Makanan yang berpengawet ini ternyata tidak hanya mencetuskan kanker otak saja, namun bisa jenis lainnya.

Sedangkan pada tumor jinak sampai sekarang juga belum diketahui penyebab pasti. 

Hanya saja, penanganan tumor jinak kata dr Setyo jauh lebih mudah.

Lantas kapan hendaknya seseorang melakukan pemeriksaan untuk mencegah sebelum terlambat?

Menurut dr Setyo, pemeriksaan perlu dilakukan jika muncul tanda seperti sakit kepala yang berkepanjangan. 

Sakit kepala tersebut tidak kunjung sembuh meski sudah mengonsumsi obat-obatan. 

Apalagi jika rasa sakit yang dimunculkan semakin berat, maka pemeriksaan harus segera dilakukan. 

Selain itu ada pula yang menganjurkan melakukan pemeriksaan di usia pertengahan yaitu 30 tahun. 

Tapi, sebagian besar disarabkan melakukan pemeriksaan usia 50 tahun ke atas. 

"Tapi sebagian besar 50 ke atas lah. Ada baiknya usia 50 tahun ke atas pernah memeriksakan pemeriksaan otak," tutupnya. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini