Psikolog Klinis dan Head of Operations Employee Assistance Program (EAP) dari Remedi Indonesia, Iswan Saputro mengatakan bahwa kemacetan telah membuat karyawan merasa tertekan karena harus kembali menghadapi kondisi jalanan yang menantang setiap harinya.
Ini tentu saja dapat berdampak buruk pada performa perusahaan yang ditopang kinerja karyawan.
Baca juga: Stres Perjalanan Jadi Masalah Baru Dihadapi Karyawan Saat Mulai Normal Kembali Bekerja di Kantor
"Apabila tidak ada upaya yang dilakukan untuk mengatasinya, dampak psikologis tak hanya dirasakan oleh karyawan tapi juga dapat berpengaruh negatif pada performa perusahaan," kata Iswan, dalam keterangannya kepada wartawan, Kamis (30/3/2023).
Hal itu karena dampak psikologis commuting stress dapat mendorong mereka enggan pergi bekerja, kinerja menurun hingga memicu keputusan untuk resign.
"Misalnya meningkatkan angka ketidakhadiran karyawan, keterlambatan memulai jam kerja, keinginan resign yang tinggi dan kinerja yang menurun," jelas Iswan.
Hingga 2022, tercatat 479 sesi meditasi telah dilakukan, 96 di antaranya merupakan sesi online dan telah diikuti audiens pada empat negara lainnya selain Indonesia.
Selain kelas Meditasi Melepas Stres, terdapat pula layanan Employee Assistance Program (EAP) serta Corporate Wellbeing.
"Sehingga bagi perusahaan yang ingin memberikan fasilitas kesehatan mental bagi karyawan, Remedi Indonesia dapat menjadi mitra perusahaan untuk turut membantu memberikan ruang aman dan nyaman bagi karyawan. Diharapkan, karyawan memiliki performa kerja yang lebih baik, merasa lebih bahagia dan nyaman dalam bekerja, serta perusahaan turut dapat menikmati dampak positifnya," tegas Iswan.
Lalu apa saja cara yang dapat dilakukan untuk menekan tingkat stres dan keluar dari situasi ini?
Kamu bisa menganalisa terlebih dahulu situasi atau faktor apa yang membuatmu merasa tertekan saat berada dalam perjalanan.
Penting pula untuk menyadari bahwa emosi yang negatif, dihasilkan oleh sudut pandang yang negatif juga.
Oleh karena itu, kamu perlu mengubah sudut pandang terhadap masalah yang ada dalam hidupmu.
Seburuk apapun kondisinya, cobalah untuk mencari aspek positif yang dapat menjadi pegangan untuk bertahan dan menerima.
Mencari celah untuk dapat meningkatkan kenyamanan, seperti berangkat lebih awal atau menunggu waktu pulang lebih lama demi menghindari jam sibuk, memprediksi cuaca agar dapat menggunakan pakaian yang tepat.