Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) fokus pencegahan stunting pada bayi di fase 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
"Pemerintah telah memfokuskan intervensi pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan,” ungkap Deputi bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Nopian Andusti, SE., MT pada kanal Youtube BKKBNOfficial pada Selasa (11/04/2023).
Baca juga: KKP Tekankan Pentingnya Konsumsi Ikan Bagi Ibu Hamil Guna Cegah Stunting, Terutama Pada 1000 HPK
Menurut Nopian, fase 1.000 HPK merupakan periode pembentukan organ bayi.
Termasuk otak, pertumbuhan panjang badan, serta perkembangan anak yang sangat cepat.
Pembentukan saraf otak terjadi 1000 kali setiap detik.
Sehingga membuat otak anak di usia ini dua kali lebih aktif dibanding otak dewasa.
Namun menurut Nopian, dalam intervensi di periode 1.000 hari pertama kehidupan, masih banyak kendala yang ditemui.
Baca juga: Kepala BKKBN Sebut Penting Tingkatkan SDM Indonesia, Sambut Bonus Demografi
Sehingga menyulitkan upaya percepatan penurunan stunting.
Lebih lanjut, BKKBN telah mengembangkan pengasuhan 1000 hari pertama kehidupan melalui kelompok kegiatan keluarga balita dan Bina Keluarga Balita Holistik Integratif.
Kelompok kegiatan ini bertujuan sebagai wadah penyuluhan bagi bagi orang tua tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak.