Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sering alami batuk yang tidak kunjung sembuh?
Selain menduga sudah terinfeksi virus atau bakteri, bisa saja batuk itu disebabkan karena kambuhnya gastro-esophageal reflux disease (GERD).
Hal ini diungkapkan oleh Dokter spesialis penyakit dalam konsultan gastroenterologi hepatologi dr Andry Surandy, Sp. PD-KGEH.
Gerd adalah salah satu jenis penyakit mag.
Baca juga: Mengenal Gerd Anxiety yang Kerap Dialami Generasi Millenial hingga Gen-Z, Ini Cara Mencegahnya
Yang jadi perbedaannya adalah adanya refluks.
Asam lambung ini dapat naik ke atas hingga rongga orofaring.
Di sana, akan bermuara berbagai macam saluran.
"Salah satunya saluran mengarah ke telinga, tenggorokan. Dan juga memicu pita suara, saluran ke hidung, memicu sinusitis," paparnya lagi.
Karena bisa mengarah ke saluran lain, dapat memicu berbagai gangguan, salah satunya batuk tadi.
"Pada gerd ini seringkali kita temukan pasien dengan gangguan batuk kronis tidak sembuh," kata dr Andry lagi.
Selai itu, GERD juga bisa menyebabkan sinusitas berulang hingga telinga berdenging.
Lebih lanjut, dr Andry mengingatkan jika GERD tidak ditangani dengan baik, maka bisa menimbulkan kerusakan.
Kerusakan yang berat bisa memicu perlengketan pada esofagus sehingga menjadi menyempit.
Selain itu, dr Andry menjelaskan faktor risiko orang yang mengalami GERD.
Di antaranya dengan orang berat badan berlebih, punya kebiasaan merokok dan sering mengonsumsi minum keras.
"Perut kosong dalam waktu yang lama juga akan memicu terbentuknya asam lambung. Asam lambung diproduksi oleh lambung, makin lama makin banyak akan memicu refluks," pungkasnya.