News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kepala BKKBN Ungkap Asam Amino Pada Ikan Lele dan Belut Bantu Cegah Stunting Pada Anak

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga menunjukkan ikan lele indukan di bawah Tol Becakayu, Jakarta Timur, Minggu (20/3/2022). Budi daya ikan lele yang saat ini berjumlah ratusan ekor dengan sistem bioflok itu merupakan salah bentuk pemanfaatan lahan kosong di bawah kolong Jalan Tol Becakayu oleh para warga setempat. Terdapat 10 kolam mulai dari pembibitan hingga kolam pembesaran yang nantinya hasil dari penjualan bibit ikan hingga ikan siap konsumsi akan digunakan untuk kepentingan kolam mulai dari pakan hingga biaya perawatan. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ikan terutama yang tidak bersisik seperti lele dan belut nyatanya sangat baik cegah stunting. 

Ikan mengandung kandungan asam amino yang sangat berguna bagi pertumbuhan otak.

Baca juga: Hadiri Pertemuan Tahunan PBB di New York, BKKBN Sampaikan Tiga Isu Utama di Indonesia

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G (K).

Konsumsi asam amino yang cukup ternyata sangat dibutuhkan untuk balita. 

Apa lagi pada anak-anak berusia 24 bulan ke bawah. 

Baca juga: Cara Membuat Sambal Belut Jeruk Limau, Menu Pelengkap dengan Tekstur Renyah

Hasto pun menyampaikan apa alasannya. 

“Sebab setelah 24 bulan ubun-ubun telah menutup, sehingga pertumbuhan volume otak sudah sangat sedikit bertambahnya," kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023). 

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo menjadi narasumber pada wawancara khusus dengan Tribun Network di Kantor BKKBN, Jakarta Timur, Kamis (19/1/2023). Sebagai Koordinator Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia, BKKBN berharap Pemerintah dan seluruh masyarakat bekerja sama dan bekerja keras untuk memberikan edukasi terbaik kepada remaja agar terhindar dari perilaku berisiko tinggi, salah satunya free seks atau seks bebas. TRIBUNNEWS/JEPRIMA (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Selain protein hewani, Hasto mengingatkan jika asupan gizi seimbang tetap harus dilakukan .

Di antaranya seperti mengkonsumsi sayur, buah, dan susu. 

Terutama pada usia hingga dua tahun 24 bulan, kecukupan gizi harus bener-benar diperhatikan.
Lebih lanjut Hasto menekankan pentingnya orangtua untuk memerhatikan betul periode emas atau 1000 hari pertama kehidupan (HPK) anak. 

Yaitu sejak pembuahan sampai usia 24 bulan.

Baca juga: BKKBN Fokus Cegah Stunting Sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan

"Harus benar-benar dimaksimalkan pemberian asupan gizi agar anak bebas stunting dan tumbuh kembangnya termasuk intelektualitasnya berkembang maksimal,” jelas Hasto Wardoyo.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menargetkan angka stunting turun menjadi 14 persen pada 2024 di Indonesia.

Angka stunting hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 sendiri memang mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dibandingkan dengan 2021.

Namun belum mencapai target presiden marena angka stunting tahun 2022 baru di 21,6 persen. 

Untuk dapat mencapai 14 persen di tahun 2024, perlu penurunan secara rata-rata setidaknya sebesar 3,8 persen per tahun.

 
 
 

--

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini