News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cath Lab Kali Pertama Dipakai RSUD Komodo, Kemenkes: Harus Punya Spesialis Jantung dan Saraf

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Jokowi meninjau RSUD Komodo dan Media Center di Labuan Bajo, NTT, menjelang berlangsungnya KTT ke-42 ASEAN 2023, Selasa (9/5/2023).

TRIBUNNEWS.COM, LABUAN BAJO - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini berhasil melakukan tindakan Angiografi Koroner pada pasien jantung koroner.

Pada Rabu lalu, fasilitas Cath Lab yang ada di rumah sakit tersebut telah digunakan secara baik dan pasien mengaku tidak merasakan rasa sakit.

Lalu apa itu Angiografi Koroner?

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jumat (12/5/2023), Angiografi Koroner adalah suatu prosedur pemeriksaan invasif yang dilakukan untuk dapat melihat penyempitan atau penyumbatan struktur pembuluh darah koroner pada pasien yang diduga memiliki penyakit jantung koroner.

Operasi perdana ini bertujuan untuk mendiagnostik penyakit pada pasien.

Tindakan yang dilakukan oleh dokter dan tim cath lab dari Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Ngoerah Bali ini dimulai pada pukul 09.00 hingga 09.25 WITA dan berlangsung lancar, kondisi pasien pun stabil tanpa ada keluhan.

Perlu diketahui, pasien merupakan seorang pria berinisial SO dan berusia 54 tahun dengan faktor risiko diabetes melitus dan hipertensi.

Selama ini ia kerap mengeluhkan rasa sakit pada bagian dada setelah melakukan aktivitas berat.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah Konsultan yang melakukan operasi tersebut, Dr. I Ketut Susila Surya Darma, Sp.JP(K)., menjelaskan bahwa prosedur yang dilakukan berupa kateterisasi diagnostik.

Prosedurnya, kata dia, kateter dimasukkan melalui pembuluh darah arteri radialis tangan kanan.

Kemudian setelah kateter itu masuk, selanjutnya diinjeksikan zat kontras melalui kateter tersebut.

Zat kontras merupakan cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh yang bertujuan untuk memperjelas hasil pemeriksaan penunjang.

"Kontras itu kita lihat lewat sinar X untuk melihat letak sumbatan pembuluh darah koronernya. Telah diketahui, pasien ini sumbatannya tidak terlalu signifikan, jadi kita hanya mengoptimalkan obat-obatan untuk mencegah terjadinya perburukan atau gagal jantung," kata dr. Susila, setelah melakukan tindakan di RSUD Komodo, NTT, Rabu (10/5/2023).

Istilah sumbatan yang tidak signifikan itu, kata dia, menunjukkan bahwa aliran supply oksigen masih cukup optimal, sehingga tidak ada masalah.

Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau RSUD Komodo yang Biaya Pembangunannya Mencapai Rp 220 Miliar

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini