News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dokter Sebut Faktor Gaya Hidup Pasien Kutil Kelamin Pengaruhi Tingkat Kekambuhan dan Kesembuhan

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Media Briefing bertajuk 'Life Before and After Genital Warts' di The Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2023).

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr Yustin Sumito SpKK, mengatakan bahwa faktor gaya hidup penderita kutil kelamin (genital warts) dapat mempengaruhi tingkat kekambuhan maupun kesembuhan infeksi tersebut.

Begitu pula dengan tertib atau tidaknya pasien dalam melakukan pengobatan.

"Kekambuhan dan kesembuhan kutil kelamin pada dasarnya tergantung pada bagaimana seseorang menjalani kehidupannya after genital warts, bagaimana pasien patuh terhadap pengobatan, bagaimana status imunodefisiensi, serta melakukan tindakan preventif agar tidak terjadi kekambuhan," kata dr. Yustin, dalam Media Briefing bertajuk 'Life Before and After Genital Warts' di The Akmani Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (23/5/2023).

Kendati bergantung pada faktor gaya hidup dan kepatuhan pasien atau penderita dalam melakukan pengobatan, respons terhadap terapi yang dijalani dapat mulai terlihat sekitar 3 bulan.

"Namun secara umum, pasien dengan kutil kelamin menunjukkan respons terhadap terapi dalam kurun waktu 3 bulan," jelas dr. Yustin.

Baca juga: Jangan Remehkan Kutil Kelamin, Bisa Bertransformasi Jadi Kanker Serviks

Angka kesembuhan atau klirens komplit kutil kelamin setelah pemberian terapi topikal seperti podofilotoksin dan krim imiquimod 5 persen, berkisar antara 35 hingga 83 persen.

Pada pemberian terapi topikal, kata dia, angka kekambuhan berkisar antara 6 hingga 55 persen.

Sementara itu, angka klirens komplit persisten kutil kelamin dengan terapi non-topikal seperti terapi laser, berkisar antara 22 hingga 93 persen.

Pada penggunaan sinecatechins, angka klirens kutil kelamin secara keseluruhan dapat mencapat 57,2 persen.

"Pada penanganan kutil kelamin, tujuan utama terapi adalah untuk menghilangkan lesi terkait HPV, bukan untuk menghilangkan infeksi HPV-nya," papar dr. Yustin.

"Beberapa pilihan terapi yang tersedia yakni dengan agen topikal, agen non-topikal dan terapi fotodinamika," tutur dr. Yustin.

dr. Yustin pun menjelaskan bahwa agen topikal seperti tinktura podofilin 25 persen, larutan asam trikloroasetat 80 hingga 90 persen, podofilotoksin 0,5 persen, imiquimod 5 persen, dan sinecatechins.

Untuk agen non-topikal bisa dengan krioterapi atau bedah beku, bedah kauterisasi, laser CO2, dan bedah eksisi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!

Berita Populer

Berita Terkini