News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kasus Wasting Cukup Sering Terjadi, Cegah Sebelum Masa Kehamilan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus wasting atau masalah gizi yang berakibat berat badat anak kurang, cukup sering terjadi.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kasus wasting atau masalah gizi yang berakibat berat badat anak kurang, cukup sering terjadi.

Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan angka angka wasting mencapai 7,7 persen. 

Baca juga: Selain Stunting, Wasting Bisa Ganggu Tumbuh Kembang Anak, Ketahui Tiga Penyebab Utama

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Citra Amelinda, SpA, IBCLC, MKes salah satu penyebab utama adalah kurangnya asupan nutrisi. 

Nyatanya, mencegah wasting sudah harus dilakukan sebelum kehamilan. 

"Penting para pasangan muda, sebelum punya anak dalam kandungan, penting membekali diri pengetahuan terkait bagaimana sih asupan makanan yang baik," ungkapnya pada acara Vodcast : Waktu Indonesia Berencana (WIB) pada kanal YouTube BKKBN Official, Kamis (1/6/2023).

Baca juga: Aksi 1000 Ibu Gerakan Sarapan Keliling Penuhi Kualitas Gizi Anak

Sehingga, rahim sudah dipersiapkan supaya ibu sehat sebelum hamil. 

Saat hamil, ibu juga harus menjaga asupan makanan yang dikonsumsinya. 

Makanan yang dikonsumsi harus lengkap, terutama jika sudah menyusui. 
 
Di sisi lain, dr Citra mengingatkan jika anak sudah mendapatkan makanan pendamping ASI( MPASI), perlu diberikan makanan bernutrisi lengkap. 

Di antaranya seperti karbohidrat, protein hingga serat. 

"Ada protein, itu zat pembangun, jadi lauk hewani sudah diberikan mulai MPASI. Kalau ibu hamil, sebelum hamil banyak makan lauk hewani," papar dr Citra. 

Lebih lanjut, dr Citra mengingatkan jika untuk pertumbuhan anak, setidaknya ada tiga hal yang paling penting. 

"Jadi masuknya asupan makanan yang cukup, aktivitas cukup sesuai usia, tidur cukup," tegasnya. 

Intinya berikan makanan lengkap beserta variasi protein karbohidrat dan serat.

Semuanya diberikan pada anak sejak awal hingga selesai masa pertumbuhannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini