News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Demam Berdarah

Cara Cegah Penularan DBD dan Kenali Gejala Infeksi Nyamuk Aedes Aegypti

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti - Berikut ini cara mencegah penularan DBD dan gejala infeksi nyamuk Aedes Aegypti.

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini cara mencegah penularan Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.

Nyamuk DBD semakin ganas di musim kemarau, terutama saat suhu udara meningkat karena dampak El Nino.

Gejala DBD yang paling umum adalah demam yang terjadi selama 3-10 hari setelah terinfeksi nyamuk Aedes Aegypti.

Infeksi DBD dapat menunjukkan gejala lainnya atau tanpa gejala.

Selengkapnya, simak cara mencegah DBD dan gejala DBD berikut ini, dikutip dari laman Kecamatan Wonoyoso, Kabupaten Kabumen, dan Kemenkes.

Baca juga: Cemari Lingkungan, Kemenkes Tak Anjurkan Fogging sebagai Upaya Cegah DBD

Cara Cegah Penularan DBD

1. Menguras bak mandi seminggu sekali

Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak.

Nyamuk DBD betina akan bertelur pada dinding bak yang terisi air.

Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya dan berkembang dalam siklus 8-10 hari.

Jika Anda tidak membersihkan bak mandi, maka nyamuk DBD dapat berkembangbiak di sana.

2. Bersihkan wadah penampung air lainnya

Selain bak mandi, Anda juga perlu membersihkan wadah-wadah penampung air lainnya.

Nyamuk DBD suka bersarang di tempat berair, sehingga penting untuk membersihkan wadah air.

3. Pasang kelambu nyamuk

Ilustrasi nyamuk DBD. (Freepik)

Baca juga: Kasus DBD Cenderung Meningkat, Lestari Moerdijat: Sosialisasi Pencegahan Harus Digencarkan

Kelambu nyamuk ada kain tipis yang dipasang untuk melindungi tempat tidur dari nyamuk.

Anda dapat memasang kelambu nyamuk untuk mencegah penularan DBD selama musim kemarau.

4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama

Baju yang menumpuk dan menggantung merupakan tempat favorit nyamuk DBD, karena nyamuk DBD menyukai aroma tubuh manusia.

Sebaiknya, Anda melipat baju dan memasukknya ke wadah tertutup atau segera mencucinya.

5. Gunakan lotion anti nyamuk

ilustrasi lotion (freepik)

Lotion anti nyamuk merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencegah penularan DBD.

Nyamuk DBD lebih aktif di malam hari, sehingga Anda dapat menggunakan lotion sebelum tidur.

6. Bersihkan tanaman liar di sekitar rumah

Nyamuk DBD dapat ditemukan di dalam dan luar ruangan.

Anda perlu membersihkan atau memangkas tanaman di sekitar rumah.

Nyamuk DBD terkadang bersembunyi di lokasi yang gelap dan lembab di pekarangan.

7. Menjaga Daya Tahan Tubuh

Ilustrasi olahraga. (freepik)

Selain membersihkan rumah dan lingkungan, Anda perlu menjaga daya tahan tubuh.

Sistem kekebalan tubuh yang baik dapat menurunkan risiko terkena penyakit.

Konsumsi makanan sehat dan melakukan olahraga rutin.

Gejala DBD

Ilustrasi (Remo News)

Baca juga: Waspada DBD, Nyamuk Dengue Ganas di Suhu Tinggi

Selain melakukan tindakan pencegahan, Anda perlu mengetahui beberapa gejala DBD yang sering muncul.

1. Fase Awal

- Demam

Fase awal DBD digambarkan mirip flu ringan dengan gejala nyeri retro-orbital, demam, sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot, dan mual.

- Demam Berat

Fase demam berlanjut menjadi demam berat yang berlangung antara 2-7 hari.

2. Fase Kritis

- Gejala Kritis

Gejala DBD dalam fase kritis termasuk sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, perubahan suhu badan yang drastis, manifestasi hemoragik, hingga perubahan suasana hati.

Selain itu, suhu badan mencapai 37,5-38 derajat Celcius setelah penurunan drastis jumlah trombosit menyebabkan kebocoran plasma dan syok.

Kemudian, mengalami pendarahan kritis dan kerusakan organ.

- Fase yang Lebih Parah

Penularan DBD dapat menyebabkan manifestasi penyakit yang lebih parah seperti perdarahan dan kebocoran pembuluh darah.

Selama presentasi penyakit yang parah, pasien dapat mengalami efusi pleura, perdarahan, trombositopenia dengan <100.000 trombosit/mL, peningkatan kadar hematokrit, kegelisahan, sakit perut, muntah, dan penurunan suhu secara tiba-tiba.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Artikel lain terkait DBD

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini