News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Stunting di Indonesia

Gelisah dengan Masalah Berat Badan Anak, Yeni Senang saat Ada Program Semesta Mencegah Stunting

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Acara peluncuran gerakan sosial dan sosialisasi bertajuk Semesta Mencegah Stunting di Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/5/2023) siang.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tribun Network meluncurkan gerakan sosial dan sosialisasi bertajuk 'Semesta Mencegah Stunting' di Kecamatan Palmerah, Rabu (24/5/2023).

Gerakan sosial ini, berisi tentang edukasi kesehatan dan juga pemberian bantuan berupa dua butir telur sehari kepada masyarakat Palmerah.

Gerakan ini adalah bentuk kontribusi Tribun Network dengan bekerjasama bersama BKKBN dalam membantu Pemerintah menekan pengurangan angka stunting di Indonesia.

Baca juga: Cegah Stunting Melalui Penambahan Gizi Balita, Cukup Dua Telur hingga Emak-emak Semringah

Yeni, salah satu warga mengaku senang dengan adanya program tersebut.

"Mudah-mudahan makin banyak acara seperti ini. Kita jadi paham agar anak bisa penuh kebutuhan gizinya," kata Yeni di lokasi.

Yeni bercerita, memiliki kegelisahan terkait dengan masalah berat badan anak.

Punya dua orang anak, Yeni mengaku kerap mengalami kendala kenaikan berat badan pada kedua anaknya.

Anak pertama, kata Yeni mengalami masalah tumbuh kembang pada usianya yang kini hampir 5 tahun.

Baca juga: Protein Hewani Jurus Sakti Cegah Stunting

Sedangkan anak keduanya yang berusia 1,5 tahun, kini berat badannya masih berada di bawah rata-rata.

"Waktu lahir anak saya ini (beratnya) kecil, berat badannya cuma 2,2 Kilogram. Makan doyan, tapi berat badan gak nambah. Saya juga bingung. Abangnya lebih parah," kata Yeni di lokasi.

Menurut Yeni, masih banyak ibu-ibu atau orangtua yang belum memiliki pengetahuan cukup terkait pemenuhan gizi anak.

Oleh sebab itu, program-program seperti Semesta Mencegah Stunting menurutnya sangat bermanfaat.

Para ibu, bisa mendapat pengetahuan mengenai stunting, serta hal-hal yang bisa meningkatkan gizi anak, termaksud dengan kebutuhan protein.

"Acaranya bagus, bisa nolong ya membantu anak yang gizinya kurang. Kayak anak saya ini, saya gak tau kenapa. bingung, makannya padahal mau. Catatan posyandu berat badannya masih kurang," imbuhnya.

Tribun Network Dukung Penurunan Stunting

Tribun Network meluncurkan gerakan sosial dan sosialisasi bertajuk 'Semesta Mencegah Stunting' di Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (24/5/2023).

Bekerjasama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), acara ini merupakan bentuk kontribusi Tribun Network untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

"Jadi ini adalah rangkaian kegiatan kami. Tribun ingin mendukung, berkontribusi kepada Pemerintah yang mentargetkan angka stunting turun menjadi di bawah 14 persen pada 2024," kata General Manager Business Tribunnews, Taufiq Zuhdi, di lokasi.

Hingga saat ini, masalah stunting masih menjadi perhatian bagi Pemerintah di Indonesia.

Stunting merupakan kondisi yang diakibatkan dari kekurangan gizi pada bayi khususnya di 1000 hari pertama kehidupan.

Baca juga: Bantu Turunkan Angka Stunting, Pemkab Sumenep Komitmen Perbaiki Kualitas Gizi Masyarakat

Kondisi ini, menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata dari standar balita seusianya.

Jika melihat data Pemerintah, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menargetkan jumlah angka gagal tumbuh atau stunting di indonesia turun menjadi di bawah 14 persen pada 2024 mendatang.

Kecamatan Palmerah, masih menjadi salah satu lokasi dimana ditemukan adanya kasus stunting.

Demikian juga diungkapkan oleh Sekretaris Kecamatan Palmerah, Daniel Azka.

"Memang tidak banyak, tapi ada. Kita yakin angkanya di bawah 14 persen," kata Daniel.

Daniel mengungkapkan, Indonesia tengah mempersiapkan generasi emas untuk tahun 2045 mendatang.

Pada tahun tersebut, Indonesia akan memasuki era puncak bonus demografi, dimana penduduk usia produktif akan lebih banyak dibanding non produktif.

Oleh sebab itu, pencegahan stunting perlu terus ditekankan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak kedepannya.

"Kebayang gak, kalau kita seharusnya di tahun itu bisa mengalami bonus demografi, kita bisa bergeser dari negara berkembang ke negara maju karena usia produktifnya banyak," kata Daniel.

"Itu makanya mengapa stunting menjadi perhatian dari Pemerintah pusat dan daerah untuk bisa diatasi," paparnya.

Baca juga: Kasus Stunting Dipicu Asupan Gizi Minim, Gaya Hidup dan Kebiasaan Makan yang Keliru

Salurkan Telur untuk Balita

TribunJakarta.com, bagian dari Tribun Network, meluncurkan gerakan sosial dan sosialisasi bertajuk 'Semesta Mencegah Stunting' di Kelurahan Gelora, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Kamis (25/5/2023) siang.

Acara tersebut hasil kolaborasi Tribun Network dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan didukung oleh Kompas Gramedia, PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk, Rotary Club Jakarta 3410.

Stunting merupakan kondisi akibat kekurangan gizi pada bayi khususnya di seribu hari pertama kehidupan. Kondisi ini, menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata dari standar balita seusianya.

Manager Business TribunJakarta.com, Muhammad Taufiq Zuhdi mengatakan, acara ini merupakan bentuk kontribusi Tribun Network untuk mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

Terlebih, Presiden Joko Widodo telah menargetkan jumlah angka gagal tumbuh atau stunting di indonesia turun menjadi di bawah 14 persen pada 2024 mendatang.

"Jadi ini adalah rangkaian kegiatan kami. Tribun ingin mendukung, berkontribusi kepada Pemerintah yang menaargetkan angka stunting turun menjadi di bawah 14 persen pada 2024," kata Taufik di lokasi, Kamis (25/5/2023).

Taufik menerangkan, masalah stunting masih menjadi perhatian bagi Pemerintah di Indonesia. Dengan hadirnya acara ini diharapkan bisa membantu mencegah dan berkontribusi menurunkan angka stunting di wilayah Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.

"Kita melakukan gerakan sosial ini dengan merangkul semua kalangan. Swasta sudah banyak yang menggerakan, kami juga media ga mau kalah membantu mencegah stunting," ujar dia.

Baca juga: Kemenkes: Paparan Asap Rokok Orang Tua Potensi Buat Anak Stunting

Sementara itu, Kasi Kesejahteraan Kecamatan Tanah Abang, Setiyanto mengapresiasi terselenggaranya acara tersebut. Ia berharap hadirnya acara tersebut bisa membantu dalam menekan angka stunting di wilayah DKI Jakarta.

"Saya mewakili Pak Camat Tanah Abang, memberikan apresiasi kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan ini. Ini adalah gerakan nyata pertama di Tanah Abang. Semoga menjadi manfaat bagi kita semua dan terutama warga Kelurahan Gelora," ujarnya.

Setiyanto menerangkan, kegiatan seperti ini seharusnya menjadi perhatian Bersama, untuk sama-sama peduli dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

"Ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Ini memberikan motivasi kepada semua agar bisa ambil bagian dalam kegiatan sosial. Stunting juga jadi masalah di tanah air," pungkasnya.

Dalam kesempatan kemarin, Tribun Network juga memberikan sosialisasi terkait kampanye #CukupDuaTelur. Pemberian dua telur dimaksudkan sebagai tindakan langsung kepada anak-anak guna membantu mencukupkan gizi mereka lewat asupan telur setiap harinya.

“Telur memiliki protein dan sangat berperan penting terhadap pemenuhan gizi anak-anak. Oleh sebab itu, protein sangat baik untuk membantu pencegahan stunting.,” tutur dr Ovi Norviana, Kepala Pusesmas Tanah Abang.

Dalam acara ini, warga juga mendapat edukasi mengenai kandungan gizi pada telur dan cara pengolahaannya.

Untuk menyalurkan bantuan ini, Tribun Jakarta bekerjasama dengan kader posyandu, tenaga kesehatan dari Puskesmas di kelurahan setempat. Monitoring pertumbuhan balita stunting akan dilakukan secara berkala .

Diharapkan, langkah ini menjadi wujud nyata dari tercapainya penurunan angka stunting di Indonesia pada masa mendatang.

Kampanye #CukupDuaTelur

Sebagai informasi, Kepala Puskesmas Kecamatan Palmerah, Syukur Pelianus menuturkan protein sangat berperan penting terhadap pemenuhan gizi anak-anak.

Oleh sebab itu, protein sangat baik untuk membantu pencegahan stunting.

Stunting sendiri, merupakan kondisi yang diakibatkan dari kekurangan gizi pada bayi khususnya di 1000 hari pertama kehidupan.

Kondisi ini, menyebabkan terhambatnya tumbuh kembang anak yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata dari standar balita seusianya.

Kecamatan Palmerah, masih menjadi salah satu lokasi ditemukannya kasus stunting.

Baca juga: Puan: Visi Misi Capres-Cawapres yang Diusung PDIP Prioritaskan Pengentasan Kemiskinan dan Stunting

Adapun berdasarkan data Pemerintah, Presiden Joko Widodo sebelumnya telah menargetkan jumlah angka gagal tumbuh atau stunting di indonesia turun menjadi di bawah 14 persen pada 2024 mendatang.

Mendukung hal ini, TribunJakarta menggerakan kampanye #CukupDuaTelur yang digaungkan oleh BKKBN dalam upaya pencegahan stunting.

Sebab, telur adalah salah satu jenis protein yang sangat mudah didapat dan juga terjangkau.

Hal ini dimaksudkan sebagai tindakan langsung kepada anak-anak guna membantu mencukupkan gizi mereka lewat asupan telur setiap harinya.

Untuk memastikannya, TribunJakarta bersama BKKBN memberikan bantuan berupa dua butir telur sehari kepada warga sekitar Palmerah.

Bantuan ini akan diberikan setiap harinya selama enam bulan, melalui kader puskesmas dan kelurahan.

Diharapkan, langkah ini menjadi wujud nyata dari tercapainya penurunan angka stunting di Indonesia pada masa mendatang.

"Mudah-mudahan, bantuan kecil ini bisa membantu kita semua untuk sama-sama menurunkan angka stunting di Indonesia," kata General Manager Business Tribunnews, Taufiq Zuhdi.

"Hari ini kita mulai dari Palmerah, besok insha Allah di daerah-daerah lain juga," tambahnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini