News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ada 1527 Kasus Gigitan Hewan Penularan Rabies di DKI Jakarta Selama 2023

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter hewan drh Kania Rifa Iradatya dan drh Kharisma Dwi Veteriananta memeriksa kesehatan dan memvaksinasi seekor anjing peliharaan milik warga di K+ Mobile Vet, di Kompleks Batununggal, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022). K+ Mobile Vet merupakan mobil klinik hewan keliling pertama di Indonesia yang dibangun atas gagasan Pangdam III/Siliwangi, Mayor Jenderal TNI Kunto Arief Wibowo dengan tujuan bisa menjangkau dan memudahkan warga mendapatkan pelayanan untuk pemeriksaan kesehatan hewan peliharaannya. Fasilitas yang diberikan di K+ Mobile Vet ini diantaranya suntik vaksin rabies, medical check up, vitamin, vaksinasi, lab mikroskopis, scaling gigi, steril, operasi, dan lainnya yang pelayanannya ditangani dua dokter hewan muda yakni Kania Rifa Iradatya dan Kharisma Dwi Veteriananta, dengan pembimbing drh Anang Dwi Atmoko. Kegiatan pelayanan K+ Mobile Vet di Kompleks Batununggal selama dua hari ini mendapat dukungan dari Koramil 14/Bandung Kidul dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ada 1.527 kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) selama 2023 di DKI Jakarta. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama.

Baca juga: Ada 29 Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies di Buleleng Bali dalam 6 Bulan, Ini Kata Dinas Terkait

"Dari 1.527 kasus gigitan hewan penularan rabies (GHPR) tahun 2023 dari dua RS rujukan di DKI Jakarta, yaitu RSUD Tarakan dan RSPI Sulianti Saroso, tidak ada satu pun yang meninggal," kata Ngabila pada Tribunnews melalui pesan singkat, Selasa (27/6/2023).

Selain itu, ia pun mengungkapkan jika tidak ada kematian yang terjadi dari 194 rumah sakit dan 44 puskesmas di DKI Jakarta. 

"Data dari 194 RS dan 44 puskesmas kecamatan di DKI jakarta tahun 2023, tidak ada sama sekali kasus kematian akibat gigitan hewan tersebut," papar Ngabila lagi. 

Baca juga: Waspadai Peningkatan Risiko Kasus Rabies, DKI Jakarta Tunjuk Dua RS Rujukan

Selain itu ia pun mengungkapkan jika mayoritas rabies disebabkan oleh gigitan anjing dan kucing. 

Walau pun bisa juga karena hewan lain seperti gigitan monyet, kera dan kelelawar. 

Ilustrasi Vaksin Anti Rabies (Freepik)

Lebih lanjut, Ngabila mengatakan jika dari 1.527 kasus GHPR, tidak semuanya menjadi rabies.

"Tapi, jumlah org yg tergigit hewan dan sebagai bentuk pencegahan dan antisipasi terkena rabies semuanya dilakukan tatalaksana di rumah sakit, termasuk pemberian vaksin antirabiesnya," jelas Ngabila. 

Ia pun mengungkapkan sampai saat ini tidak ada kasus rabies positif di DKI Jakarta. 

"Tidak ada kasus rabies positif sama sekali di DKI Jakarta, karena status di Jakarta sudah eliminasi rabies sejak 6 oktober 2004," tutupnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini