Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Banyak masyarakat menganggap obesitas bukanlah penyakit.
Obesitas sering kali dipandang sebagai masalah kecantikan, akibat malas bergerak dan makan berlebih.
Padahal obesitas dapat berujung pada penyakit kronis.
"Orang gemuk itu malas olahraga teratur, itu stigma yang melekat. Padahal kita harus melihat bahwa obesitas itu sebagai penyakit kronis," ujar Dokter spesialis gizi klinik di RSIA Melinda Bandung, Johanes Casay Chandrawinata saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis (6/7/2023).
Baca juga: Biaya Perawatan Juwanto Remaja Obesitas 230 Kg di Cipayung Ditanggung BPJS
Ia menerangkan, obesitas telah masuk ciri-ciri sebagai penyakit, karena bertahan jangka panjang dan sering kambuh.
"Jangan harapkan bahwa orang yang sudah turun berat badan lalu stabil terus pasti akan naik lagi karena kegemukan itu penyakit. Banyak mekanisme yang bisa mengembalikan berat badan semula. Jadi penanganannya harus jangka panjang," jelas dia.
Dokter Johanes membeberkan,
akibat obesitas maka seseorang akan mengalami banyak gangguan kesehatan.
Seperti kaki yang tidak mampu menompang berat berat berlebih.
Lalu, gangguan aliran balik pembuluh darah dan pembuluh limfa.
Selain juga ada masalah seperti sesak nafas.
Serta gangguan jantung.
"Jantung bekerja lebih keras pembesaran jantung bilik jantung bagian kiri lama-lama timbul gagal jantung, juga timbul sudden cardiac death atau kematian mendadak," jelas dia.
Selain penyakit tersebut, penyakit penyerta dari obesitas adalah diabetes tipe 2, hipertensi, dislipidemia, perlemakan hati, GERD, stroke, sleep apnea, nyeri sendi seperti osteoarthritis, asam urat tinggi, dan meningkatnya resiko terkena kanker tertentu.
Menurutnya, kasus obesitas yang terjadi akhir-akhir merupakan puncak gunung es.
Sudah banyak kasus obesitas berat ada di Indonesia namun tidak terekspos.
"Paling penting itu adalah menjaga pola makan sehat, jangan berlebihan asupan kalorinya. Kalau perlu konsultasi dengan dokter spesialis gizi klinik," jelas dokter Johanes.