News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

BKKBN Tak Sarankan Wanita Hamil di Usia 35 Tahun ke Atas

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo saat memberikan kata sambutan pada acara Talk Show & Penghargaan Inspirator dan penggerak cegah stunting di Studi 1 Menara Kompas, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023). Tribun Network bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional(BKKBN) menyelenggarakan Penghargaan Inspirator dan Penggerak Cegah Stunting serta juga menyelenggarakan gerakan donasi untuk mencegah stunting dengan slogan #cukupduatelur di 34 provinsi seluruh Indonesia. Slogan #cukupduatelur dimaksudkan untuk memberi asupan telur sebagai makanan yang bergizi dan kaya nutrisi pada anak risiko stunting. Tribunnews/Jeprima

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu upaya mencegah stunting adalah jangan menikah dan hamil terlalu tua. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo

"Bahwa untuk mencegah stunting jangan nikah terlalu tua," ungkapnya pada acara penghargaan Penggerak Cegah Stunting Tahun 2023 yang digelar oleh Tribun Network bekerja sama dengan BKKBN, di Studio 1 Menara Kompas, Palmerah, Jakarta, Senin (17/7/2023).

Menurut Hasto, menikah dan hamil di usia 35 tahun ke atas tidak dianjurkan.

"Karena di atas 35 tahun kita sudah tua. Manusia diciptakan oleh Tuhan puncak kejayaan 32, begitu setelahnya osteoporosis," kata Hasto. 

Hamil pada usia di atas 35 tahun juga memiliki risiko. Di antaranya rentan mengalami keguguran, melahirkan bayi prematur, termasuk risiko preeklamsia. 

Selain jangan terlalu tua, tidak dianjurkan pula untuk menikah di usia terlalu muda. 

Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Bahaya Menikah Usia Bawah 20 Tahun: Kematian Ibu hingga Osteoporosis

Kawin usia muda sangat berbahaya. Jadi salah satu faktor kematian ibu dan bayi," kata Hasto lagi. 

Lebih lanjut Hasto menjelaskan kenapa menikah di usia muda berisiko sebabkan kematian ibu dan bayi. 

Jika perempuan belum berusia 20 tahun, maka diameter panggulnya kurang dari 10 sentimeter. 

Maka, dapat berisiko robeknya jalan lahir karena ukurannya masih kurang dan akhirnya terjadi pendarahan.

"Jangan terlalu tua, muda, terlalu banyak dan sering," tegasnya. 

Lebih lanjut Hasto mengungkapkan kalau jarak kelahiran anak yang terlalu dekat bisa meningkatkan resiko terkena stunting.

Hasto menyampaikan sebisa mungkin untuk para perempuan tidak hamil terlalu tua seperti ketika usia menginjak 35 tahun.

Maupun hamil terlalu muda, serta tidak hamil terlalu sering apalagi dengan jarak yang dekat.

“Oleh karena itu jangan terlalu tua, jangan terlalu muda, jangan terlalu sering hamil,” pungkasnya. 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini