Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Kesehatan Dunia (WHO) nyatakan gelombang panas ekstrem di belahan bumi utara semakin membebani sistem perawatan kesehatan.
Salah satu penyakit yang kondisinya diperburuk oleh gelombang panas adalah diabetes.
Pasien diabetes akan mengalami kesulitan mengendalikan gula darah saat terjadinya gelombang panas.
Mengapa gelombang panas ekstrem bisa memperburuk pasien diabetes?
Terkait hal ini, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman pun jelaskan kaitannya.
Baca juga: Bukan Hanya Makanan Manis, Penderita Diabetes Perlu Batasi Konsumsi Gorengan
Ia mengungkapkan jika pasien diabetes akan mengalami kesulitan mengendalikan gula darah saat terjadinya gelombang panas.
"Sebetulnya orang dengan diabetes ini akan mengalami gangguan kesulitan mengatasi mengendalikan gula darah ketika terjadi gelombang panas," ungkapnya saat ditanyai Tribunnews, Rabu (26/7/2023).
Hal ini dikarenakan saat terjadinya gelombang panas, seseorang berisiko alami dehidrasi.
Dehidrasi menyebabkan napas menjadi cepat dan bisa menganggu metabolisme tubuh bahkan menganggu pada beberapa organ.
Baca juga: El Nino Tiba, PBB: Dunia Harus Bersiap Hadapi Gelombang Panas dan Ancaman Krisis Pangan
Situasi ini yang mendorong kadar gula meningkat.
"Karena dehidrasi itu yang terjadi ketika gelombang panas menyebabkan kadar gula meningkat," kata Dicky.
Kalau kadar gula sudah meningkat, tentu kondisi pasien diabetes bertambah buruk.
"Sehingga panas ini akhirnya berdampak pada kondisi diabetes seseorang," pungkasnya.