Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada beberapa daerah di Indonesia, masih ada masyarakat yang sulit mengakses air bersih.
Nah terkait krisis air ini, menampung air hujan bisa menjadi solusi.
Hal ini diungkapkan oleh Dosen Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (UI) Dr. Hayati Sari Hasibuan, S.T., M.
Air hujan bisa ditampung untuk kebutuhan seperti mandi, mencuci, beribadah dan sebagainya.
Namun, bolehkah air hujan yang ditampung diminum?
"Kami dari UI, waktu ke Jakarta utara menggunakan elektrolisis. Jadi air hujannya langsung bisa (diminum)," ungkapnya dalam acara konferensi Pers Dukung Efisiensi dan Daur Ulang Air, Unilever Indonesia Inisiasi Program Water Stewardship di Lingkungan Masjid, di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Baca juga: Tiga Tips Mudah Menghemat Air Bersih yang Bisa Dilakukan Masyarakat
Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian senyawa air menjadi oksigen dan hidrogen gas dengan menggunakan arus listrik melalui air tersebut.
Namun, air hujan yang ditampung harus melewati sistem yang benar dan baik.
Dimulai dari membuat saluran di atap yang mengarah pada sistem penampungan.
Untuk mengurangi kotoran menggunakan saringan.
Sehingga air keluar bisa dipakai masyarakat layak dan digunakan sebagai air bersih.
Sebelumnya air juga harus melewati tahap recycle atau daur ulang.
Setelahnya, air bisa direbus dan diminum. Atau melewati proses elektrolisis dan bisa langsung diminum.