TRIBUNHEALTH.COM - Cacar ular memang masih terdengar asing di telinga. Cacr ular ini muncul bukan karena gigitan ular, namun oleh virus yang menyebabkan bintil gatal serta ruam kemerahan.
Melansir ciputrahospital.com, cacar ular memiliki nama lain, yaitu herpes zoster. Cacar ular sebenarnya penyakit cacar air yang kambuh kembali dan disebabkan oleh virus varicella zoster, yang juga menyebabkan seseorang mengalami cacar air.
Baca : dr. Nila Purnama Sari Beberkan Treatment untuk Mengatasi Jerawat Parah, Simak Penjelasannya
Jenis infeksi virus ini ditandai dengan munculnya ruam kulit berwarna kemerahan, yang dapat menyebabkan rasa nyeri dan sensasi terbakar. Cacar ular biasanya muncul sebagai garis lecet di salah satu bagian tubuh, seperti di leher, wajah, atau bagian tubuh lainnya, yang kemudian berubah menjadi ruam dan lentingan yang menyebar.
Penyebab paling sering adalah kondisi imun tubuh orang yang pernah menderita cacar air sedang menurun, terlebih jika Anda berada di usia 60 tahun ke atas. Orang di usia ini memiliki faktor resiko lebih tinggi terkena penyakit cacar ular karena sistem imunitas tubuh yang sudah mulai melemah.
Cacar ular bukan termasuk penyakit yang dapat membahayakan hingga mengancam jiwa. Namun, dapat sangat menyakitkan bila tidak segera diobati. Dalam beberapa kasus, cacar ular dapat sembuh dalam waktu 2-3 minggu. Jika Anda pernah mengalami penyakit cacar ular sebelumnya, maka kemungkinan Anda tidak terkena lagi di kemudian hari. Namun, beberapa sumber menyebutkan bila 1 dari 3 orang dapat terserang penyakit cacar ular lebih dari satu kali dalam hidupnya.
Baca : Apakah Perlu Rontgen atau MRI untuk Pemeriksaan Nyeri? dr. Ibnu Benhadi Beri Penjelasan
Cacar Ular Menular
Cacar ular dapat menular dengan mudah, apabila Anda belum pernah menderita cacar air sebelumnya dan belum pernah mendapatkan vaksinasi. Cacar ular dapat menyebar apabila Anda tidak sengaja menyentuh bintil melepuh yang masih berisi cairan tersebut. Jika kondisinya mengeras atau dalam bentuk koreng, bintil tidak akan menular.
Jika Anda mengalami cacar ular sebaiknya hindari kontak fisik dengan orang lain agar tidak menularkan penyakit yang sama. Terlebih bagi mereka yang belum pernah melakukan vaksinasi dan terkena cacar ular. Hal lain yang juga dapat Anda lakukan adalah jaga kondisi ruam tetap bersih dan tertutup. Hindari menyentuh area yang lecet dan sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun. Cara-cara tersebut diharapkan dapat membantu Anda agar tidak menularkan cacar ular ke orang lain.
Gejala Penyakit Cacar Ular
Gejala penyakit cacar ular biasanya dapat dengan mudah diamati. Ini akan muncul pada beberapa bagian tubuh Anda yang terserang virus. Adapun gejala yang mungkin Anda alami ketika mendapatkan cacar ular adalah sebagai berikut:
1. Rasa nyeri dan perih pada bagian tubuh
2. Terdapat sensasi kulit terbakar
3. Mati rasa atau kesemutan
4. Sensitif saat diberi sentuhan
5. Muncul ruam merah setelah nyeri
6. Ada bintil berisi cairan yang dapat pecah atau mengeras
Baca : Wali Murid yang Ketapel Guru Zaharman hingga Buta Diburu, Anak Pelaku Justru Lapor Balik
Gejala lain yang mungkin juga muncul adalah demam, sakit kepala, sensitif terhadap cahaya, serta kelelahan. Bila hal ini terjadi, segera temui dokter agar dapat memperoleh perawatan dan obat sesuai resep ahli.
Cara Mengobati Cacar Ular
Cara mengobati cacar ular dapat diatasi dengan konsumsi obat dan perawatan dokter. Kedua hal tersebut dapat membantu Anda untuk lebih cepat pulih dan mencegah komplikasi yang serius. Waktu ideal untuk mengobati cacar ular adalah 72 jam setelah timbulnya gejala awal.
Dokter mungkin akan meresepkan beberapa obat selama proses perawatan. Sebagai referensi, obat-obat di bawah ini biasanya dapat dikonsumsi untuk mengobati cacar ular.
1. Obat antivirus, seperti asiklovir, valasiklovir, dan famsiklovir. Fungsinya untuk mengurangi rasa sakit dan nyeri selama muncul gejala cacar ular. Obat ini dapat dikonsumsi 2-5 kali sehari, atau sesuai resep dokter.
2. Obat anti peradangan seperti ibuprofen. Fungsi obat ini untuk meredakan nyeri dan bengkak yang mungkin muncul. Obat ini dapat dikonsumsi setiap 6-8 jam.
3. Obat analgesik. Obat yang dikonsumsi untuk mengurangi rasa sakit. Dapat dikonsumsi satu sampai dua hari sekali.
Baca : Penemuan Dua Produk Obat Tradisional yang Dinyatakan Berbahaya BPOM RI di Babel
4. Obat antikonvulsan atau antidepresan trisiklik. Digunakan untuk mengobati rasa nyeri yang berkepanjangan. Dikonsumsi untuk sekali atau dua kali sehari.
5. Antihistamin, seperti diphenhydramine (Benadryl). Obat yang dapat digunakan untuk mengurangi rasa gatal. Digunakan setiap 8 jam.
6. Krim, gel, atau patch, seperti lidokain. Digunakan untuk mengurangi rasa sakit. Dapat dipakai saat dibutuhkan saja.
7. Capsaicin (zotrix). Untuk membantu mengurangi risiko nyeri saraf yang disebut neuralgia postherpetik, yang terjadi setelah sembuh dari cacar ular. Digunakan sesuai kebutuhan.
(TribunHealth.com/PP)