TRIBUNNEWS.COM - Baby blues dapat dialami oleh banyak ibu pasca melahirkan.
Setelah melahirkan, jumlah hormon estrogen dan progesteron ibu tiba-tiba berkurang sehingga menyebabkan perubahan suasana hati.
Namun tidak menutup kemungkinan, perubahan suasana hati juga dialami oleh para ayah.
Selain perubahan hormon setelah melahirkan, baby blues juga dapat terjadi karena adanya masalah emosional.
Mengutip marchofdimes, pasangan juga mungkin mengalami baby blues karena perubahan hormon setelah bayi lahir.
Baca juga: Mengenal Baby Blues pada Ibu setelah Melahirkan, Berikut Penyebab dan Ciri-cirinya
Kadar testosteron bisa turun dan kadar estrogen bisa naik pada ayah baru.
Hormon lain, seperti kortisol, vasopresin, dan prolaktin, dapat meningkat.
Semua perubahan hormon ini dapat menyebabkan depresi.
Hingga 10 persen pasangan bisa mengalami perasaan sedih atau depresi setelah kelahiran bayi.
Dikutip dari babycentre, satu dari 10 ayah menderita depresi pascakelahiran (PND).
PND kemungkinan besar akan dimulai dalam tiga bulan hingga enam bulan setelah kelahiran bayi.
Seperti ibu baru, ayah membutuhkan dukungan, dorongan, kepastian, dan tempat yang aman untuk menyampaikan kekhawatiran mereka.
Apa yang dirasakan ayah tidak sama dengan baby blues yang dirasakan ibu beberapa hari setelah melahirkan.
Baby blues terkait dengan perubahan hormonal setelah ibu melahirkan, dan biasanya hilang dengan cepat.